Dosen Investor

Pilihan instrumen investasi memang banyak jenisnya. Salah satunya ialah investasi di saham. Permasalahan yang sering muncul pada investor pemula ialah kebingungan memilih saham apa yang worth it untuk dibeli.

Beberapa pakar merekomendasikan para pemula untuk membeli saham yang masuk dalam kategori blue chip. Saham blue chip alias saham unggulan di Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan istilah yang mengacu pada saham perusahaan berkapitalisasi besar yang memiliki pendapatan stabil dan liabilitas kecil.

Kelebihan saham blue chip ialah memiliki likuiditas yang tinggi dan pergerakan harga/volatilitas yang cenderung stabil. Dengan demikian, investor pemula akan lebih terjaga/terhindar dari pergolakan harga saham non bluechip yang ekstrim. Tentu hal ini juga bisa menjaga tingginya risiko kerugian yang didapat.

Beberapa saham blue chip tergabung dalam indeks yang disusun BEI. Indeks adalah kumpulan saham yang dipilih berdasarkan kriteria dan metodologi tertentu. Salah satu Indeks berisikan saham blue chip adalah IDX30.

Definisi Indeks IDX30

Indeks IDX30 merupakan indeks yang mengukur kinerja 30 saham berkapitalisasi pasar besar,  likuiditas tinggi, dan fundamental baik. IDX 30 merupakan sekumpulan 30 saham yang diambil dari indeks LQ45.

Indeks ini diharapkan dapat menjadi acuan para investor dalam memilih saham yang likuiditasnya tinggi serta kapitalisasi pasar yang besar. Di masa mendatang indeks ini dapat dijadikan acuan untuk produk pasar modal lainnya, seperti reksadana, ETF, dan produk derivatif lainnya.

Kriteria Indeks IDX30

Sejauh ini sudah ada 37 indeks saham yang ditetapkan BEI. Setiap indeks memiliki kriteria tersendiri yang ditetapkan disesuaikan dengan tujuannya. Terdapat dua kategori kriteria yang dijadikan acuan BEI dalam memilih saham indeks IDX30, yaitu kriteria kuantitatif, dan kriteria kualitatif.

• Kriteria kuantitatif, meliputi: nilai transaksi, frekuensi transaksi, jumlah hari transaksi, kapitalisasi pasar.
• Kriteria kualitatif, meliputi: kondisi keuangan, prospek pertumbuhan, faktor lain terkait kelangsungan usaha.

Seluruh kriteria tersebut selalu dievaluasi BEI secara berkala, yaitu setiap awal bulan Februari dan Agustus di setiap tahunnya. Metode perhitungannya menggunakan pembobotan berdasar market capitalization weighted average.

Keuntungan Membeli Saham Indeks IDX30

Secara umum, Indeks dapat berguna sebagai parameter untuk melihat performa pasar. Jika performa pasar bagus, maka indeks juga akan naik. Begitupun sebaliknya.

Uniknya, meski saham IDX30 hanya berjumlah 30, namun bobot nilainya melebihi 64% dari seluruh nilai saham BEI. Parameter ini dapat diambil manfaatnya oleh pelaku pasar modal, emiten, manajer investasi, dan juga investor.

Beberapa investor mungkin memerlukan indeks sebagai acuan perbandingan hasil/portofolio investasinya dibandingkan dengan performa pasar. Jika portofolionya memiliki prosentase keuntungan yang lebih tinggi dari performa pasar, dapat dikatakan bahwa investasinya cukup berhasil.

Selain itu, indeks IDX30 bisa memudahkan dalam memilih saham unggulan yang hendak dibeli. Selain itu, investor tidak perlu lagi menyeleksi dan mengkategorisasi 30 saham unggulan dari 722 saham yang terdaftar di BEI.

Keuntungan lain bagi investor ketika membeli saham IDX30 ialah adanya likuiditas yang tinggi. Hal ini berguna ketika kamu mau menjual sahammu, saham tersebut cenderung cepat laku terjual karena banyak investor lain yang tertarik untuk mengoleksi. Kapitalisasinya yang besar juga menguntungkan investor.

Jika dilihat dari kacamata bisnis, perusahaan yang memiliki kapitalisasi besar artinya memiliki modal dan jangkauan pembeli yang besar. Potensi bangkrut pun kecil. Dengan demikian, investor akan merasa aman karena saham perusahaannya jauh dari kata delisting dari BEI yang merugikan investor.

Didukung pula dengan adanya kriteria fundamental yang baik pada saham IDX30 ini memproyeksikan perusahaan dapat memperoleh laba yang terus bertumbuh dan masa depan bisnis yang prospeknya baik.

Daftar Saham Indeks IDX30

Berdasarkan data yang tercantum di idx.co.id,  berikut merupakan daftar saham yang masuk ke dalam listing indeks IDX30 periode Februari-Juli 2021:

No	Kode	Nama Saham
1.	ADRO	Adaro Energy Tbk.
2.	ANTM	Aneka Tambang Tbk.
3.	ASII	Astra International Tbk.
4.	BBCA	Bank Central Asia Tbk.
5.	BBNI	Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
6.	BBRI	Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
7.	BBTN	Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
8.	BMRI	Bank Mandiri (Persero) Tbk.
9.	BTPS	Bank BTPN Syariah Tbk.
10.	CPIN	Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
11.	EXCL	XL Axiata Tbk.
12.	GGRM	Gudang Garam Tbk.
13.	HMSP	H.M. Sampoerna Tbk.
14.	ICBP	Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
15.	INDF	Indofood Sukses Makmur Tbk.
16.	INKP	Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.
17.	INTP	Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
18.	KLBF	Kalbe Farma Tbk.
19.	MDKA	Merdeka Copper Gold Tbk.
20.	MNCN	Media Nusantara Citra Tbk.
21.	PGAS	Perusahaan Gas Negara Tbk.
22.	PTBA	Bukit Asam Tbk.
23.	PWON	Pakuwon Jati Tbk.
24.	SMGR	Semen Indonesia (Persero) Tbk.
25.	TBIG	Tower Bersama Infrastructure Tbk.
26.	TKIM	Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
27.	TLKM	Telkom Indonesia (Persero) Tbk.
28.	TOWR	Sarana Menara Nusantara Tbk.
29.	UNTR	United Tractors Tbk.
30.	UNVR	Unilever Indonesia Tbk.

Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa komposisi sektor yang tergolong dalam kategori indeks IDX3 adalah sebagai berikut: sektor keuangan (45%); sektor infrastruktur (15%); sektor industri barang konsumsi (12%); sektor basic industry (11%); sektor aneka industir (8%); dan sekitar 7% berasal dari sektor lainnya.