Investasi

Jenis-Jenis Produk Keuangan Syariah

Sekitar 80% dari 260 juta penduduk Indonesia adalah Muslim. Oleh karena itu, tidak heran apabila berbagai produk yang diperdagangkan di negeri ini harus memiliki label halal atau syariah. Termasuk diantaranya adalah produk-produk keuangan. Berikut ini produk keuangan syariah yang wajib untuk Anda ketahui.

1. Tabungan Syariah

Tabungan syariah adalah layanan wadi’ah atau ‘penitipan’ uang yang disediakan oleh bank syariah di Indonesia. Karena sifatnya adalah titipan, menabung menggunakan layanan ini dikenakan biaya ‘titip’ dan tidak mendapatkan bunga. Meskipun demikian, beberapa bank syariah menerapkan kebijakan bebas biaya titip untuk membantu nasabah dengan nilai tabungan yang rendah.

Pihak bank akan menyalurkan dana yang Anda titipkan kepada perusahaan-perusahaan yang operasinya tidak menyalahi hukum syariah seperti melakukan tindakan judi atau menjual barang-barang terlarang. Hal ini membuat potensi pembiayaan tabungan syariah sedikit lebih kecil daripada tabungan di bank konvensional.

2. Deposito Syariah

Bank syariah juga memiliki layanan tabungan berjangka yaitu deposito syariah. Berbeda dengan jenis tabungan biasa, uang tabungan di deposito syariah tidak bisa dicairkan sewaktu waktu dan menggunakan akad mudharabah atau bagi hasil atas usaha bank.

Umumnya bak menerapkan prosentase pembagian bagi hasil ini sebesar 60% untuk nasabah dan 40% untuk bank. Namun perlu diingat bahwasanya pembagian tersebut terjadi secara total untuk keseluruhan nasabah bank dan tidak per individu dan setiap bank bisa jadi menerapkan prosentase yang berbeda beda.

3. Gadai Syariah

Pada dasarnya, transaksi gadai yang tidak melibatkan bunga adalah transaksi yang diperbolehkan dalam agama Islam. Dalam istilah fikih (hukum Islam), transaksi ini disebut transaksi Rahn yang memang secara literal bermakna gadai.

Nasabah yang ingin meminjam uang, bisa menggadaikan barang berharga miliknya menggunakan transaksi ini. Kemudian, pihak pegadaian akan menyimpan barang berharga milik nasabah tersebut sebagai jaminan dan apabila sang nasabah tidak dapat melunasi dana yang dia pinjam dalam waktu yang ditentukan, barang jaminan tersebut menjadi milik pegadaian.

4. Asuransi Syariah

Ada beberapa faktor yang menyebabkan asuransi konvensional dilarang yaitu potensi adanya:

  • Gharar (tidak menentu) dalam jumlah premi dan klaim yang dibayarkan dan diperoleh nasabah.
  • Maysir (judi) dengan ketidakpastian di masa depan dan riba.

Faktor-faktor tersebut lantas dihilangkan dan digantikan dengan niat tolong menolong dalam asuransi syariah.

Dalam artian, nasabah tidak mengikuti asuransi demi berjaga-jaga atas sesuatu hal yang belum terjadi, karena bisa menimbulkan adverse selection, yaitu ketimpangan informasi yang menyebabkan salah satu pihak dalam kontrak dirugikan dan pihak lain yang memiliki informasi lebih banyak diuntungkan.

Atau moral hazard, yaitu ketimpangan informasi yang menyebabkan salah satu pihak meningkatkan risk exposure-nya . Contoh, Anda mengikuti asuransi kendaraan bermotor. Asuransi tersebut memberikan jaminan sebanyak 30 juta rupiah untuk Anda ketika Anda mengalami kecelakaan dan motor Anda rusak. Gara-gara itu, Anda berpikir tidak masalah jika Anda tidak naik motor dengan hati-hati, karena kalau toh Anda kecelakaan, Anda akan memperoleh asuransi.

Konsep asuransi syariah adalah nasabah mengumpulkan dana untuk membantu orang lain dan dirinya sendiri atas musibah atau hal-hal lain di masa depan. Kekurangan dari produk keuangan syariah ini adalah jumlah dana yang terkumpul masih belum banyak dan hal manajerial lainnya.

Akibatnya, skala pembiayaan dan perusahaan asuransi syariah cenderung lebih kecil dan lebih rapuh daripada asuransi konvensional. Meskipun demikian, saat ini banyak perusahaan asuransi dan bank internasional yang sudah memiliki divisi ini sehingga Anda tidak perlu ragu lagi.

5. Surat Berharga Syariah

Saat ini, di Indonesia sudah ada beberapa surat berharga syariah yang bisa Anda miliki untuk melengkapi portofolio investasi Anda. Salah satunya adalah Surat Berharga Syariah Negara atau SBSN yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia.

Mekanisme surat berharga ini nyaris mirip dengan obligasi pada umumnya. Hanya saja, surat berharga syariah ini wajib didukung oleh underlying assets atau aset yang mendasari. Selain itu, imbal hasil dari surat berharga ini juga tidak berbentuk coupon atau suku bunga tetapi berbentuk imbalan bagi hasil dan biaya sewa (ujrah).

Ditambah lagi, sebagian besar dari proporsi SBSN ini digunakan untuk keperluan pembiayaan kegiatan sosial kemasyarakatan seperti penanggulangan bencana dan dikelola oleh lembaga-lembaga amil zakat profesional.

Namun sejauh ini, mayoritas SBSN yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia masih merupakan SBSN bernilai besar yang hanya bisa dibeli oleh investor institusi seperti perusahaan efek atau perbankan. Sebagai seorang investor ritel, Anda bisa berkontribusi dalam membeli surat berharga ini dengan cara membeli reksa dana obligasi syariah.

Selain produk keuangan di atas, Anda juga bisa memiliki produk-produk pasar modal syariah seperti, saham dan obligasi syariah, reksa dana syariah, ETF syariah dan lain-lain.

Produk-produk syariah ini tidak hanya diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tetapi juga diawasi oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia atau DSN MUI. Sehingga Anda tidak perlu khawatir mengenai kualitas keabsahan pengelolaan dana investasi syariah tersebut.

Januar Iskandar, S.E.

Recent Posts

4 Emiten Batu Bara dengan Kapitalisasi Terbesar

Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang dipatok oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…

1 year ago

6 Perbedaan IMF dan Bank Dunia

International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia sekilas terlihat sama karena keduanya adalah lembaga keuangan…

1 year ago

5 Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) Bagi Perusahaan

Kegiatan suatu perusahaan tentu akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi dampak tersebut, perusahaan…

1 year ago

5 Emiten Properti dan Real Estate untuk Investasi Jangka Panjang

Investasi properti dan real estate merupakan salah satu investasi yang menarik karena menawarkan return yang…

1 year ago

Big Mac Index – Pengertian, Penerimaan dan Batasannya

Pengertian Big Mac Index Pernahkah Anda membayangkan perbandingan antara dua mata uang asing? Seperti antara…

1 year ago

4 Cara Mengecek Tanah Bebas Masalah

Investasi tanah masih menjadi idaman banyak orang mengingat besarnya keuntungan yang ditawarkan. Terkadang hal ini…

1 year ago