Saya masih ingat 2018 pertama kali membuat akun di sekuritas. Semua atas keinginan sendiri untuk berinvestasi di dunia saham. Sebagai investor pemula, kesalahan fatal bisa menjadikan uang kita dalam risiko yang besar dan tanpa batas. Harus benar – benar belajar dari kecil terlebih dahulu, salah langkah akan mengakibatkan uang atau dana kita Habis.
Kesalahan – kesalahan tersebut yang sangat fatal dan mengkhawatirkan dapat saya rangkum sebagai berikut:
Contents
Ada berita bagus mengenai saham A, beli saham A, di rekomendasikan beli Saham C, Beli saham C. Transaksi hanya ikut ikutan ini ternyata hal pertama yang membuat risiko kita dalam bertrading sangat berbahaya. Ini alasan yang membuat hal tersebut sangat berbahaya :
So, Harus bagaimana ?
Setidaknya kita harus mempelajari berbagai analisa fundamental perusahaan terutama untuk investing
Hal kedua ketika menjadi investor pemula, adalah tidak memiliki trading / investing plan. Trading untuk investasi jangka pendek misalnya < 1 tahun. Nah untuk Investing mungkin bisa 1-5 Tahun atau lebih. Keduanya harus memiliki perencanaan (plan yang mateng), plan ini antara lain berisi:
Tidak adanya plan ini, membuat kita terombang ambing dalam melakukan penjualan ataupun pembelian. Sangat mudah dipengaruhi oleh sentimen – sentimen kecil atau ajakan ajakan tertentu yang akhirnya merugikan diri sendiri.
Bayangkan kita masuk pasar saham tanpa tau apa yang harus kita lakukan ? memang ujung-ujungnya ketidakpastian dan risiko kerugian akan semakin besar.
So, harus bagaimana ?
Ternyata faktor ketiga ini sangat penting, apa itu money management ? secara singkat dapat kita terjemahkan sebagai :
Tidak adanya money management ini membuat dalam melakukan jual / beli hanya dikendalikan oleh EMOSI. Parahnya ini juga akan membuat kita dalam risiko yang cukup besar. Ketika emosi mengendalikan kita, fluktuasi atau kondisi pasar bagaimanapun akan merugikan kita.
So harus bagaimana ?
Setiap investasi tentu memiliki risiko, begitu juga dengan investasi saham. Kesalahan fatal investor pemula seperti saya adalah tidak menganalisis dan mempertimbangkan risiko dalam berinvestasi dan hanya memprioritaskan keuntungan belaka.
Padahal faktanya risiko kerugian, baik kecil atau pun besar harus siap kita hadapi. Bisa kerugian kecil misal 10 % bahakan sampai 50 ataupun 100% (jika saham di suspen atau delisting) harus kita hadapi jika tidak hati hati dalam berinvestasi.
So, Apa yang harus dilakukan ?
Menggunakan uang pinjaman alias hutang ataupun sejenisnya “Terutama tanpa kemampuan membayar” sangat berisiko. Sebaiknya hindari, terlebih jika kita tidak memiliki kemampuan atau aset untuk mengembalikannya.
So harus bagaimana ?
Menggunakan uang dingin yang memang dialokasikan untuk investasi akan jauh sangat baik dibandingkan menggunakan uang panas. Karena kita akan tentang dalam berinvestasi terutama saat pasar sedang bergerak fluktuatif.
Ketika masih ada income masuk / gaji bulanan, sisikan sebagian sebagai uang dingin untuk investasi.
Walaupun belum sebagai investor senior, namun dengan pengalaman lebih dari 3 tahun, saya banyak mengecap asam garam. Dan berikut beberapa tips yang dapat saya bagikan :
Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang dipatok oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…
International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia sekilas terlihat sama karena keduanya adalah lembaga keuangan…
Kegiatan suatu perusahaan tentu akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi dampak tersebut, perusahaan…
Investasi properti dan real estate merupakan salah satu investasi yang menarik karena menawarkan return yang…
Pengertian Big Mac Index Pernahkah Anda membayangkan perbandingan antara dua mata uang asing? Seperti antara…
Investasi tanah masih menjadi idaman banyak orang mengingat besarnya keuntungan yang ditawarkan. Terkadang hal ini…