Keuangan

Kumpulan Wang Simpanan Pekerja (KWSP): Mekanisme – Kelebihan dan Kekurangan

Kumpulan Wang Simpanan Pekerja (KWSP) atau The Employees Provident Fund (EPF) adalah salah satu lembaga pengelola dana pensiun tertua di dunia. Sebagaimana lembaga pengelola dana pensiun lainnya di dunia, lembaga yang didirikan di bawah Kementerian Keuangan Diraja Malaysia ini bertugas untuk mengelola dana pensiun yang diserahkan oleh perusahaan untuk setiap pekerjanya.

Mekanisme KWSP

Setiap perusahaan atau majikan yang terdaftar di KWSP wajib menyerahkan minimal 11% dari gaji masing-masing karyawannya ke KWSP. Dana yang terkumpul ini kemudian akan dikelola oleh pihak KWSP ataupun pihak perusahaan kepada investasi-investasi yang dinilai menguntungkan. Hasil investasi tersebut kemudian dibagikan ke dalam bentuk dividend ke akun masing-masing karyawan.

Memiliki akun KWSP adalah kewajiban bagi setiap warga negara Malaysia yang bekerja di perusahaan swasta dan bersifat sukarela bagi warga negara asing yang bekerja di negeri jiran tersebut. Dana ini kemudian dapat ditarik ketika pekerja terkait pensiun atau mengundurkan diri dari perusahaan.

Namun demikian, sebagaimana diberitakan oleh majalah Tempo, pada tahun 2004 terdapat uang TKI yang masih “nyangkut” di lembaga ini. Uang tersebut kurang lebih senilai 1 triliun rupiah pada waktu itu. Diperkirakan hal ini karena tidak banyak TKI yang tahu mengenai dana ini dan cara menariknya.

Jika salah satu keluarga Anda merupakan TKI, Anda bisa membujuknya untuk menarik dana KWSP ini di kala pandemi seperti ini. Berikut ini kelebihan dan kekurangan menarik dana KWSP sekarang ini.

Kelebihan KWSP

1. Dapat Menjadi Dana Cadangan untuk Masyarakat

Seperti yang telah disebutkan di atas, dana KWSP dapat ditarik jika pekerja yang bersangkutan pensiun atau mengundurkan diri dari perusahaan. Jadi dana ini cocok untuk diambil ketika Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sudah tidak lagi bekerja, entah karena PHK akibat pandemi atau mengundurkan diri.

2. Dapat Membantu Mendongkrak Ekonomi Masyarakat

Dari sisi pemerintah, penarikan dana KWSP dapat membantu mendongkrak ekonomi masyarakat. Dalam hal ini, dana KWSP yang ditarik dapat digunakan untuk meningkatkan daya beli masyarakat.

Semakin tinggi daya beli masyarakat, maka semakin tinggi pula kemungkinan ekonomi negara akan segera pulih. Sebab, dengan daya beli yang tinggi, masyarakat dapat membeli kebutuhan sehari hari mereka sehingga pekerjaan dan kegiatan ekonomi dapat bergerak dengan lancar.

3. Menjadi Sumber Pembiayaan Alternatif Pemerintah

Lain daripada itu, dari sisi pemerintah suatu negara, keberadaan KWSP atau dana pensiun dapat menjadi sumber pembiayaan alternatif di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Indonesia (APBN) atau pajak untuk membiayai proyek-proyek yang didanai oleh pemerintah.

Apalagi jika saat ini pemerintah menggunakan dana ini untuk membiayai proyek stimulus ekonomi yang padat karya seperti, membuat proyek pembangunan jalan. Maka dampaknya juga akan meningkatkan daya beli masyarakat secara keseluruhan.

Kekurangan KWSP

1. Penurunan Dividend

Dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, pasti setiap bisnis akan terdampak. Begitu juga perusahaan-perusahaan yang menggunakan jasa TKI dan wajib menyerahkan dana ke KWSP atau perusahaan-perusahaan tempat KWSP berinvestasi.

Akibatnya, jumlah setoran dana yang diberikan oleh perusahaan jenis pertama dan jumlah keuntungan yang diperoleh perusahaan jenis kedua akan menurun.

Ini berimbas pada penurunan jumlah dividend yang dibagikan oleh KWSP kepada setiap pekerja yang menarik uang mereka pada musim-musim seperti ini. Bahkan, tidak menutup kemungkinan, jumlah simpanan pokok yang dibayarkan KWSP kepada pekerja juga akan menurun.

2. Ada Program KWSP yang Menuntut Pembayaran Balik

Tidak semua dana yang tersimpan di KWSP dapat ditarik seluruhnya. Ada sebagian dana KWSP yang tergabung dalam program I-Sinar yang jika ditarik entah sebagian atau keseluruhan wajib dibayarkan kembali dalam periode yang telah ditentukan.

Contohnya, Ahmad, seorang TKI asal Indonesia mencairkan seluruh dana yang dia miliki di KWSP sebesar Rp 15.000.000 atas kerja kerasnya selama 5 tahun menjadi TKI. Dalam peraturan umum, Ahmad harus mengembalikan dana tersebut dalam kurun waktu yang telah ditentukan.

Kebijakan ini mungkin relevan jika diterapkan ketika ekonomi dalam kondisi stabil. Namun, tentu saja kebijakan ini masih akan memberatkan masyarakat dalam kondisi penurunan ekonomi akibat pandemi covid19.

Nah, itu tadi kelebihan dan kekurangan dana KWSP. Perlu diingat bahwasanya kemungkinan besar terdapat perbedaan kebijakan antara anggota KWSP yang warga negara Malaysia dan TKI.

Oleh sebab itu, jika Anda atau anggota keluarga Anda ingin menarik dana ini, ada baiknya Anda menghubungi pihak-pihak yang berwenang dari Indonesia seperti Atase Ketenagakerjaan (Atnaker), Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) atau Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) yang terdekat dari tempat tinggal Anda sekarang ini.

Chandra Nathalie, S.E

Recent Posts

4 Emiten Batu Bara dengan Kapitalisasi Terbesar

Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang dipatok oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…

1 year ago

6 Perbedaan IMF dan Bank Dunia

International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia sekilas terlihat sama karena keduanya adalah lembaga keuangan…

1 year ago

5 Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) Bagi Perusahaan

Kegiatan suatu perusahaan tentu akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi dampak tersebut, perusahaan…

1 year ago

5 Emiten Properti dan Real Estate untuk Investasi Jangka Panjang

Investasi properti dan real estate merupakan salah satu investasi yang menarik karena menawarkan return yang…

1 year ago

Big Mac Index – Pengertian, Penerimaan dan Batasannya

Pengertian Big Mac Index Pernahkah Anda membayangkan perbandingan antara dua mata uang asing? Seperti antara…

1 year ago

4 Cara Mengecek Tanah Bebas Masalah

Investasi tanah masih menjadi idaman banyak orang mengingat besarnya keuntungan yang ditawarkan. Terkadang hal ini…

1 year ago