Keuangan

5 Negara dengan PPN Tertinggi dari Setiap Benua

Pajak adalah salah satu sumber pendapatan negara. Ada berbagai jenis pajak yang dipungut oleh negara kepada warganya, seperti pajak penghasilan (PPh) dan pajak pertambahan nilai (PPN). Besaran nilai PPN bervariasi di setiap negara. Artikel ini akan membahas mengenai negara dengan PPN tertinggi.

Sebelum membahas negara dengan PPN tertinggi, mari kita bahas PPN dalam negeri yang tarifnya baru saja naik per 1 April 2022. PPN yang semula sebesar 10%, sekarang naik menjadi 11%. Hal ini adalah bentuk implementasi dari undang undang nomor 7 tahun 2021 tentang harmoninasi peraturan perpajakan.

Sebagai informasi, PPN Indonesia terbagi menjadi dua, yaitu PPN dalam negeri dan PPN impor. Realisasi PPN tahun 2021 cukup memuaskan dengan pertumbuhan PPN dalam negeri dan impor masing-masing 36,3% dan 14%. PPN dalam negeri memberikan porsi terbesar dalam penerimaan pajak dengan kontribusi sebesar 26,8%, sementara PPN impor berkontribusi 15% terhadap penerimaan pajak secara keseluruhan.

Lalu negara mana saja yang pungutan PPN nya lebih besar daripada Indonesia, bahkan paling besar di kawasannya? Berikut 5 negara dengan pungutan PPN tertinggi.

1. Hungaria

Hungaria adalah negara yang mengenakan tarif PPN tertinggi di benua Eropa yaitu sebesar 27%. Nilai ini lebih dari dua kali lipat PPN di Indonesia. Namun, angka ini tidak berlaku untuk semua transaksi jual beli barang dan jasa. Negara ini menggunakan PPN multitarif untuk barang dan jasa tertentu dengan nilai 18% dan 5%.

PPN 18% berlaku untuk beberapa produk seperti susu, sereal dan tepung. PPN 18% ini juga dikenakan untuk jasa akomodasi komersial dan tiket masuk acara hiburan seperti konser musik. Sementara PPN 5% dikenakan untuk rumah tinggal baru, produk farmasi, buku (baik dalam bentuk audio maupun cetak), koran, produk dari hewan (babi, kambing, domba, sapi, unggas dan telur), jasa akses internet, jasa rumah makan (restoran dan bar), dan ikan untuk dikonsumsi.

Pemerintah Hungaria membebaskan pajak untuk beberapa jasa yang berkaitan dengan kepentingan umum seperti kesehatan, budaya, olahraga dan pendidikan. Pembebasan pajak juga diberikan untuk jasa keuangan dan asuransi. Transaksi bisnis barang dan jasa antara negara uni Eropa juga tidak dikenakan pajak.

2. Uruguay

Dari Eropa, kita beralih ke Amerika. Negara di benua Amerika dengan PPN tertinggi adalah Uruguay. Negara Amerika Latin ini mengenakan PPN 22% bagi warga negaranya. Namun beberapa barang dan jasa seperti makanan, obat, jasa hotel, dan jasa kesehatan dikenakan tarif pajak yang dikurangi, yaitu sebesar 10%. 

Selain itu, terdapat beberapa barang dan jasa yang tidak dikenakan pajak seperti susu, buku, majalah, mesin untuk pertanian dan aksesoris. Ekspor dari negara ini juga tidak dikenakan PPN. Meski begitu, terkadang eksportir sudah membayar pajaknya terlebih dahulu. Kelebihan pembayaran PPN ini bisa digunakan untuk pembayaran pajak lainnya.

3. Maroko

Sementara di Afrika ada Maroko yang mengenakan PPN tertinggi yaitu sebesar 20%. Negara ini juga menggunakan skema PPN multitarif sebesar 14%, 10%, dan 7% untuk barang dan jasa tertentu.

Tarif PPN 14% dikenakan untuk jasa transportasi domestik, sementara tarif PPN 10% dikenakan untuk jasa perbankan, perhotelan, makanan yang disediakan di restoran, dan minyak serta produk turunannya. Adapun tarif PPN 7% hanya dikenakan untuk penyediaan air dan listrik serta produk farmasi.

Setiap barang yang dijual dan jasa yang digunakan di Maroko harus patuh dengan aturan perpajakan ini. Terdapat beberapa barang dan jasa yang dikecualikan atau tidak dikenakan pajak seperti barang atau jasa yang diekspor, beberapa alat pertanian, dan aktivitas yang berkaitan dengan eksplorasi hidrokarbon.

4. Tajikistan

Tarif pajak di negara Asia ini juga tak kalah tinggi jika dibandingkan dengan negara di benua lainnya. Tajikistan mengenakan PPN 15% untuk warga negaranya. Meski begitu, terdapat beberapa barang dan jasa yang dikenakan PPN 5% seperti barang yang disediakan oleh katering, perusahaan ritel, institusi pendidikan, dan perusahaan konstruksi.

Selain itu, terdapat beberapa barang dan jasa yang tidak dipungut pajak seperti barang dan jasa yang tidak tersedia di Tajikistan; jual, beli dan sewa properti; jasa keuangan; dan layanan medis tertentu. Investor yang bertransaksi di bursa saham Tajikistan juga mendapatkan diskon PPN sebesar 50%.

5. Selandia Baru

Negara di Oseania ini mengenakan tarif PPN sebesar 15%, sama seperti Tajikistan. Hampir semua barang dan jasa di negara ini dikenakan PPN.

Beberapa contoh barang dan jasa yang dikenakan PPN antara lain barang yang diimpor, produk digital (audio, video, game/permainan, buku dan majalah elektronik), webinar, software dan berbagai jasa IT lainnya. Meski begitu, terdapat beberapa barang dan jasa yang tidak dikenakan PPN seperti ekspor dan jasa keuangan. 

Januar Iskandar, S.E.

Recent Posts

4 Emiten Batu Bara dengan Kapitalisasi Terbesar

Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang dipatok oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…

1 year ago

6 Perbedaan IMF dan Bank Dunia

International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia sekilas terlihat sama karena keduanya adalah lembaga keuangan…

1 year ago

5 Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) Bagi Perusahaan

Kegiatan suatu perusahaan tentu akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi dampak tersebut, perusahaan…

1 year ago

5 Emiten Properti dan Real Estate untuk Investasi Jangka Panjang

Investasi properti dan real estate merupakan salah satu investasi yang menarik karena menawarkan return yang…

1 year ago

Big Mac Index – Pengertian, Penerimaan dan Batasannya

Pengertian Big Mac Index Pernahkah Anda membayangkan perbandingan antara dua mata uang asing? Seperti antara…

1 year ago

4 Cara Mengecek Tanah Bebas Masalah

Investasi tanah masih menjadi idaman banyak orang mengingat besarnya keuntungan yang ditawarkan. Terkadang hal ini…

1 year ago