Saham

Saham Syariah yang Rutin Bagi Dividen

Saham syariah adalah saham yang memenuhi kriteria syariah sesuai dengan ketentuan yang dibuat oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI). Oleh karena itu, umat muslim tidak perlu ragu lagi untuk berinvestasi di saham syariah. Investasi ini menarik karena memberikan dua jenis keuntungan yaitu capital gain dan dividen. 

Capital gain adalah keuntungan yang didapatkan dari selisih antara harga jual dan harga beli saham. Misalkan seorang investor membeli saham ABCD pada harga Rp 500 per lembar saham lalu menjualnya pada harga Rp 600 per lembar saham. Maka investor tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp 100 atau 20% per lembar saham.

Sementara dividen adalah keuntungan yang didapatkan dari pembagian laba bersih perusahaan. Salah satu parameter untuk menentukan apakah sebuah emiten rutin membagikan dividen adalah dengan menggunakan dividend yield. Nilai ini didapat dengan membagi earning per share dengan harga saham.

Earning per share (EPS) adalah jumlah laba yang diterima oleh investor per lembar saham yang dimiliki. Contohnya jika EPS saham ABCD adalah Rp 18 maka setiap investor akan mendapatkan dividen Rp 18 untuk setiap lembar saham yang dimiliki. Untuk menghitung dividend yield (DY) kita hanya perlu membagi EPS dengan harga saham yaitu Rp 18 dibagi Rp 600 maka kita akan mendapatkan DY sebesar 3%.

Setelah memahami pengertian dividen dan cara menghitungnya, mari kita simak 3 saham syariah yang rutin membagikan dividen.

1. PT Adaro Energy Indonesia (ADRO)

Perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu bara ini adalah salah satu emiten syariah yang rutin membagikan dividen kepada investornya. Untuk tahun buku 2020, Adaro membagikan dividen tunai sebesar US$ 146,8 juta. Nilai ini setara dengan 99% dari total laba bersih perseroan yaitu US$ 147 juta.

Rata-rata dividend yield Adaro sebesar 5,34%. Nilai ini tentu sangat menarik karena lebih tinggi daripada nilai bunga deposito. Selain itu, Adaro membukukan revenue sebesar US$ 3,99 miliar pada 2021, naik 58% dari 2020. Hal ini disebabkan oleh average selling price atau harga jual rata-rata batu bara yang mengalami kenaikan sebesar 70%.

Hal ini menyebabkan laba bersih perusahaan meningkat 5 kali lipat dari US$ 146,93 juta pada 2020 menjadi US$ 933,49 juta pada 2021. Kenaikan laba bersih ini tentu disambut gembira oleh para investor.

Harapannya kenaikan laba bersih ini diiringi dengan semakin besarnya jumlah dividen yang diterima investor. Adapun informasi lebih lanjut mengenai pembagian dividen ini akan dibahas pada RUPS yang digelar pada 27 April 2022.

2. PT Baramulti Suksessarana (BSSR)

Emiten syariah lainnya yang rutin membagikan dividen adalah PT Baramulti Suksessarana. Emiten dengan ticker BSSR ini juga bergerak di bidang pertambangan batu bara. Hingga kuartal III 2021, perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar US$ 433,51 juta, meningkat sebesar 79,01 persen dibandingkan dengan pendapatan yang sama di periode sebelumnya yaitu sebesar US$ 243,53 juta.

Laba bersih perusahaan pada Q3 2021 mencapai US$ 103,75 juta, atau meningkat 3 kali lipat dibandingkan dengan laba bersih di periode sebelumnya yaitu sebesar US$ 24,64 juta. Sekitar 60% laba bersih ini dibagikan dalam bentuk dividen kepada investor tepatnya US$ 64 juta.

Hal ini berarti bahwa nilai EPS atau dividen yang didapatkan per lembar saham adalah sebesar Rp 349,02. Adapun rata-rata dividend yield BSSR adalah sebesar 12,73%, lebih besar daripada dividend yield Adaro.

3. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (SIDO)

Berbeda dengan dua perusahaan sebelumnya, perusahaan ini bergerak di bidang industri jamu dan farmasi. Emiten dengan ticker SIDO ini terkenal rajin membagikan dividen kepada investornya.

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang digelar 30 Maret 2022 memutuskan bahwa perusahaan akan membagikan Rp 1,14 triliun atau setara dengan 90% laba bersih perseroan pada tahun buku 2021 dalam bentuk dividen.

Dividen interim sebesar Rp 455,48 miliar atau setara dengan Rp 15,30 per saham telah dibagikan pada 27 Agustus 2021. Sementara sisanya sebesar Rp 681 miliar atau setara dengan Rp 22,70 per saham akan dibayarkan pada 28 April 2022. Adapun rata-rata dividend yield SIDO adalah sebesar 4,16%, lebih kecil daripada dividend yield emiten batu bara seperti ADRO dan BSSR.

Itulah beberapa saham syariah yang rutin bagi dividen. Tetap perhatikan laporan keuangan, lakukan analisis fundamental dan teknikal sebelum membelinya.

Januar Iskandar, S.E.

Recent Posts

4 Emiten Batu Bara dengan Kapitalisasi Terbesar

Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang dipatok oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…

1 year ago

6 Perbedaan IMF dan Bank Dunia

International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia sekilas terlihat sama karena keduanya adalah lembaga keuangan…

1 year ago

5 Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) Bagi Perusahaan

Kegiatan suatu perusahaan tentu akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi dampak tersebut, perusahaan…

1 year ago

5 Emiten Properti dan Real Estate untuk Investasi Jangka Panjang

Investasi properti dan real estate merupakan salah satu investasi yang menarik karena menawarkan return yang…

1 year ago

Big Mac Index – Pengertian, Penerimaan dan Batasannya

Pengertian Big Mac Index Pernahkah Anda membayangkan perbandingan antara dua mata uang asing? Seperti antara…

1 year ago

4 Cara Mengecek Tanah Bebas Masalah

Investasi tanah masih menjadi idaman banyak orang mengingat besarnya keuntungan yang ditawarkan. Terkadang hal ini…

1 year ago