Contents
Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban lancar. Kewajiban atau hutang lancar adalah kewajiban yang harus dipenuhi dalam waktu pendek maksimal 1 tahun, seperti kewajiban ke supplier, karyawan atau bank.
Walaupun umumnya kewajiban ke bank ada yang lebih dari 1 tahun. Oleh karena itu, ada yang mengistilahkan kewajiban lancar dengan istilah kewajiban jangka pendek.
Rasio likuiditas berfungsi untuk memastikan bahwa perusahaan tidak kekurangan likuiditas maupun kelebihan likuiditas.
Kekurangan likuiditas akan membuat perusahaan tidak dipercaya oleh pihak ketiga seperti supplier yang memasok barang/jasa ke perusahaan dan lembaga keuangan. Hilangnya kepercayaan ini bisa tuntutan hukum yang berakibat penutupan perusahaan.
Sementara kelebihan likuiditas menunjukkan perusahaan adanya aset perusahaan yang tidak menghasilkan, yang kadang untuk memperoleh aset, perusahaan harus mengeluarkan biaya modal. Hal ini akan mengurangi keuntungan perusahaan.
Karena rasio likuiditas berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban lancarnya, maka ada 2 komponen besar yang mempengaruhi yaitu :
Menurut buku Accounting For Manager, Starting From Basic karangan Rama Gopal, menjelaskan ada tiga jenis rasio untuk memastikan keamanan likuiditas perusahaan. Ketiga jenis ratio tersebut adalah current ratio, quick ratio dan cash ratio.
Berikut penjelasan dari ketiga jenis rasio likuiditas di atas:
Current ratio diartikan sebagai hubungan antara current asset (aset lancar) dan current liabilities (kewajiban lancar). Current ratio (rasio lancar) disebut juga sebagai working capital ratio (rasio modal kerja). Rasio lancar didapat dari aset lancar dibagi dengan kewajiban lancar.
Standar dari rasio lancar adalah 1. Artinya jika rasio lancar sama dengan atau lebih besar dari 1 maka perusahaan masih dalam kondisi aman, karena perusahaan memiliki aset lancar yang bisa untuk membayar kewajiban lancarnya.
Tetapi jika rasio lancar kurang dari 1, maka kondisinya tidak aman. Aset lancar yang dimiliki perusahaan tidak cukup untuk memenuhi kewajiban lancar. Sehingga manajemen perusahaan harus bekerja lebih keras agar bisa memenuhi kewajiban lancar perusahaan.
Quick ratio diartikan sebagai hubungan antara liquid assets (aset likuid) dan current liabilities (kewajiban lancar), yang termasuk ke dalam aset likuid di neraca ada dua yaitu kas serta setara kas dan piutang.
Quick ratio juga memilih istilah lain seperti liquid ratio, acid tes ratio atau near money ratio, yang mana memiliki pengertian yang sama dengan quick ratio. Standar aman dari rasio cepat ini adalah 1.
Namun perlu melihat jenis perusahaan, untuk perusahaan perdagangan, rasio cepat di bawah 1 masih bisa ditoleransi. Mengingat barang yang dijual adalah titipan dari pabrikan dan diakui sebagai hutang dagang yang memiliki porsi terbesar di kewajiban lancar perusahaan perdagangan.
Cash ratio hanya membandingkan kas dan setara kas dengan kewajiban lancar. Kas adalah aset perusahaan yang paling lancar artinya kas tidak membutuhkan waktu untuk dijadikan pembayaran atas kewajiban perusahaan.
Berbeda dengan piutang perusahaan, yang masih ada resiko tidak terbayar. Dan kadang untuk mendapatkan pelunasan atas piutang, perusahaan masih butuh waktu untuk menagihnya.
Standar yang masih bisa diterima dari rasio ini adalah 0,5. Semakin tinggi cash ratio, semakin mampu perusahaan untuk membayar kewajibannya.
Data berapa jumlah current assets dan jumlah current liabities didapatkan dari neraca laporan keuangan perusahaan. Beberapa perusahaan, terutama perusahaan yang menjual sahamnya secara terbuka, mengistilahkan neraca sebagai laporan posisi keuangan.
Sebagai contoh cara perhitungan, kita bisa mengambil laporan keuangan perusahaan terbuka yang bisa diakses lewat website perusahaan. Salah satunya dari PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk pemilik jaringan Alfamart.
Laporan keuangannya bisa dibuka dari link berikut ini https://alfamart.co.id/storage/report-lists/March2021/FTR7FV0X3t8l9QzYV0tw.pdf atau klik download di bawah ini:
Rumus: current ratio = current assets / current liabilities
Dari laporan keuangan di atas, maka current ratio-nya sebagai berikut:
Current ratio = total aset lancar / total kewajiban jangka pendek = 13.558.536 / 13.167.601 = 1,03
Rumus: Quick ratio = Liquid assets / current liabilities
Yang termasuk dalam liquid assets hanyalah kas & setara kas dan piutang. Dari contoh laporan keuangan di atas, kita bisa menghitung nilai quick ratio-nya.
Quick ratio = (kas & setara kas + total piutang) / kewajiban jangka pendek = (3.877.560 + 1.897.302) / 13.167.601 = 5.775.862 / 13.167.601 = 0,44
Rumus: Cash ratio = kas & setara kas / kewajiban lancar
Masih dari contoh yang sama di atas, maka nilai cash ratio-nya adalah:
Cash ratio = 3.877.560 / 13.167.601 = 0,29
Demikian informasi tentang rasio likuiditas yang menjadi salah satu indikator dari kesehatan perusahaan. Semakin tinggi angka-angka di rasio likuiditas maka semakin sehat perusahaan tersebut.
Sebelum menganalisa rasio likuiditas, pastikan Anda mampu membaca laporan keuangan dan memahami istilah akuntasi.
Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang dipatok oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…
International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia sekilas terlihat sama karena keduanya adalah lembaga keuangan…
Kegiatan suatu perusahaan tentu akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi dampak tersebut, perusahaan…
Investasi properti dan real estate merupakan salah satu investasi yang menarik karena menawarkan return yang…
Pengertian Big Mac Index Pernahkah Anda membayangkan perbandingan antara dua mata uang asing? Seperti antara…
Investasi tanah masih menjadi idaman banyak orang mengingat besarnya keuntungan yang ditawarkan. Terkadang hal ini…