Investasi

9 Kelebihan dan Kekurangan Obligasi, Ketahui Sebelum Berinvestasi

Akhir-akhir ini, kata investasi menjadi sangat populer. Di samping mulai meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memulai investasi, sekarang juga semakin banyak platform investasi yang memudahkan siapa saja untuk bisa melakukan investasi bahkan dengan modal yang tidak besar sekalipun.

Maka tak heran jika semakin banyak pula orang yang tertarik untuk memulai investasi. Diantara jenis-jenis investasi yang bisa Anda jalankan, terdapat salah satu jenis investasi yang juga banyak dipilih, yaitu investasi obligasi.

Investasi obligasi adalah investasi dengan menggunakan surat yang diterbitkan oleh pemerintah atau korporasi. Surat yang dimaksud adalah surat berharga yang bagi penerbit obligasi, hal ini akan menjadi sarana untuk bisa menggalang dana untuk mencukupi kebutuhan. Sedangkan bagi para investor, maka obligasi ini adalah jalan yang tepat untuk berinvestasi.

Namun, sebelum memutuskan untuk menjalankan investasi jenis ini, Anda harus lebih dulu mengetahui apa saja keuntungan yang bisa didapatkan saat memilih investasi ini. Supaya Anda bisa lebih mantap dalam menjalankannya. Selain itu, memahami apa saja kemungkinan resiko kegagalan juga menjadi hal yang tidak boleh Anda lewatkan saat akan memulai investasi.

Kelebihan Obligasi

1. Resiko Kegagalan yang Relatif Rendah

Bagi baru ingin memulai investasi, maka investasi obligasi ini bisa menjadi pilihan yang pas untuk Anda. Karena resiko kegagalan yang kemungkinan terjadi tidak terlalu besar dan merugikan.

Namun meski begitu, Anda harus tetap mencari tahu lebih dalam mengenai investasi ini supaya tidak salah dalam mengambil langkah transaksi.

2. Pendapatan Tetap yang bisa Didapatkan

Salah satu yang membuat investasi obligasi banyak diminati adalah ketika sudah memiliki aset investasi yang satu ini, maka Anda akan bisa menerima pendapatan secara rutin setiap bulan berupa kupon. Hal ini tentu menjadi keinginan setiap orang, dimana mereka bisa mendapatkan penghasilan rutin setiap bulannya.

3. Aset Obligasi dapat Diperdagangkan

Salah satu yang menarik dari investasi ini adalah karena bisa diperjualbelikan. Jika Anda bisa menjual obligasi dengan harga yang lebih tinggi. Inilah yang membuat orang tertarik dengan investasi obligasi. 

Karena dengan terbukanya pasar sekunder seperti ini, maka akan sangat memudahkan para investor jika ingin mencairkan dana yang dimiliki nya secara mendadak dengan menjual aset obligasinya. Akan sangat baik jika Anda berhasil menjual dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan ketika Anda membelinya.

4. Langkah untuk Memulai Relatif Mudah

Jangan terikat dalam stigma jika Anda ingin memulai investasi maka akan menemui proses yang sulit. Karena investasi yang satu ini bisa Anda mulai walau hanya dari rumah saja.

Hanya dalam waktu kurang lebih satu minggu, para investor bisa langsung memulai investasi dengan platform investasi online yang tersedia tanpa harus terlebih dahulu pergi ke kantor cabang untuk mengurusnya. Hal ini sangat efektif terlebih di masa pandemi yang membuat kita harus mengurangi aktivitas di luar rumah.

Itulah beberapa keuntungan utama yang akan Anda rasakan ketika memulai investasi obligasi. Tentu dibalik keuntungan itu tetap ada resiko yang mengancam. Namun asalkan Anda selalu mempertimbangkan keputusan terlebih dahulu sebelum melakukan sebuah langkah transaksi, tentunya kemungkinan kegagalan itu masih bisa dihindari.

Kekurangan Obligasi

Sebuah proses seringkali menjadikan kita mengalami kegagalan. Namun kegagalan merupakan keberhasilan yang tertunda. Jadikanlah kegagalan sebagai pembelajaran Anda dalam memulai usaha bisnis investasi tepatnya investasi obligasi.

Kegagalan bisa diminimalisir jika kita mengetahui kemungkinan-kemungkinan yang akan kita temui. Agar bisa meminimalisir kerugian, ketahui apa saja kekurangan dari investasi obligasi:

1. Tidak Bisa Menjadi Dana Darurat

Obligasi berbeda dengan saham. Dana obligasi ini tidak bisa menjadi dana darurat dikarenakan tidak bisa setiap saat dicairkan.

Bahkan ketika Anda melakukan kontrak perjanjian obligasi dengan persyaratan penarikan obligasi, maka perusahaan dapat menarik obligasi sebelum jatuh tempo dengan membayar sejumlah premi.

2. Terdapat Risiko Uang Tidak Kembali

Jika anda melakukan investasi obligasi ke pihak swasta, maka akan kemungkinan terjadi tidak ada pengembalian dana bahkan seluruh pokok hutang ketika perusahaan yang Anda tanamkan investasi mengalami kerugian.

Lain halnya jika Anda mengeluarkan surat obligasi ini dari pemerintah, maka akan cenderung lebih aman karena dilindungi oleh peraturan Perundang-undangan.

Maka dari itu ketika Anda memilih perusahaan swasta yang akan menjadi tujuan investasi Anda, pilihlah perusahaan yang memiliki fundamental dan manajemen keuangan yang bagus.

3. Risiko Tingkat Bunga Lebih Tinggi

Jika dibandingkan dengan saham, risiko tingkat bunga obligasi lebih tinggi. Suku bunga ini akan mempengaruhi langsung nilai obligasi.

Tingkat bunga pasar keuangan dengan harga obligasi mempunyai hubungan negatif. Maksudnya adalah apabila harga obligasi naik maka tingkat bunga akan turun, begitupun sebaliknya.

4. Obligasi Dipengaruhi oleh Ekonomi Negara

Obligasi kemungkinan tidak bisa dibayarkan ketika kondisi ekonomi negara sedang kacau. Hal ini terjadi karena ketika ekonomi negara kacau, maka banyak perusahaan pun yang akan mengalami kekacauan keuangan juga.

Maka dari itu jika Anda berada di negara berkembang seperti Indonesia ini, Anda harus pintar memilih momen yang tepat untuk melakukan investasi obligasi dan juga mempersiapkan alternatif solusi jika investasi obligasi ini gagal. Karena kondisi ekonomi seperti ini sukar untuk diprediksi bagus tidaknya.

5. Obligasi di Pasar Sekunder Lebih Murah

Ketika Anda berkeinginan untuk menjual obligasi, usahakan jangan di pasar sekunder. Jika tidak terlalu mendesak, hindari hal tersebut. Karena menjual obligasi di pasar sekunder itu harganya jauh lebih murah.

Itulah kelebihan dan kekurangan obligasi yang perlu dipertimbangkan sebelum memulainya.

Januar Iskandar, S.E.

Recent Posts

4 Emiten Batu Bara dengan Kapitalisasi Terbesar

Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang dipatok oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…

1 year ago

6 Perbedaan IMF dan Bank Dunia

International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia sekilas terlihat sama karena keduanya adalah lembaga keuangan…

1 year ago

5 Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) Bagi Perusahaan

Kegiatan suatu perusahaan tentu akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi dampak tersebut, perusahaan…

1 year ago

5 Emiten Properti dan Real Estate untuk Investasi Jangka Panjang

Investasi properti dan real estate merupakan salah satu investasi yang menarik karena menawarkan return yang…

1 year ago

Big Mac Index – Pengertian, Penerimaan dan Batasannya

Pengertian Big Mac Index Pernahkah Anda membayangkan perbandingan antara dua mata uang asing? Seperti antara…

1 year ago

4 Cara Mengecek Tanah Bebas Masalah

Investasi tanah masih menjadi idaman banyak orang mengingat besarnya keuntungan yang ditawarkan. Terkadang hal ini…

1 year ago