Saham

Return on Assets (ROA): Definisi, Rumus dan Cara Menghitungnya

Definisi Return on Assets

Return On Assets adalah salah satu jenis pengukuran rasio keuntungan (profitability ratio). Rasio ini digunakan oleh pemegang saham perusahaan untuk melihat seberapa besar pengembalian dari investasi saham yang telah dimasukkan ke dalam perusahaan.

Pengukuran Return On Assets (ROA) dalam bentuk persentase. Semakin besar persentase ROA maka semakin besar tingkat pengembalian investasi pemegang saham atau bisa dikatakan semakin besar persentase ROA, semakin cepat investasi tersebut kembali.

ROA diperoleh dari membandingkan laba bersih dengan total aset. Karena memperbandingkan dengan total aset maka faktor jenis industri akan berpengaruh. Beberapa industri menuntut modal yang besar seperti industri pertambangan atau manufaktur. Sementara industri jasa tidak terlalu menuntut modal yang besar. Modal besar ini terkait dengan pembelian peralatan yang wajib ada dalam industri tersebut.

Maka berhati-hatilah dalam membandingkan ROA antar perusahaan. Bandingkanlah ROA antar perusahaan dalam industri yang sama. Semisal membandingkan ROA PT Jasa Marga, Tbk dengan PT Citra Marga Nusaphala Persada, Tbk yang sama-sama berada di industri infrastruktur.

Perbedaan ROA dan ROE (Return on Equity)

ROE (Return On Equity) merupakan ukuran efektifitas perusahaan dalam mencapai laba bersih berdasarkan ekuitas yang dimiliki perusahaan. Ekuitas adalah modal perusahaan yang berasal dari setoran saham pemilik perusahaan.

Perbedaan antara Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE) adalah sebagai berikut :

  • Return On Assets membandingkan laba bersih perusahaan dengan total aset sedangkan Return On Equity membandingkan laba bersih dengan total ekuitas perusahaan. Total aset perusahaan bisa berupa hutang, baik jangka pendek atau jangka panjang, dan ekuitas ditambah laba ditahan.
  • Dibanding Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE) lebih menunjukkan kemampuan manajemen perusahaan untuk berkembang berdasar sumber daya sendiri karena Return On Equity hanya membandingkan dengan modal sendiri tanpa memasukkan hutang dalam perhitungan Return On Equity (ROE). Walaupun dalam kenyataannya, sedikit perusahaan yang tidak memiliki hutang.
  • Return On Equity (ROE) cenderung stabil saat krisis. Hal ini menunjukkan perusahaan lebih mampu bertahan ketika kondisi ekonomi sedang krisis. Berbeda dengan Return On Assets (ROA) yang sangat rentan ketika ekonomi sedang krisis. Saat krisis, biaya bunga akan meningkat sementara penjualan menurun yang berdampak turunnya nilai Return On Assets (ROA).

Manfaat Analisa Return on Assets

Return On Assets (ROA) memiliki tujuan dan manfaat yang tidak hanya bagi pihak usaha atau manajemen, tetapi bagi pihak di luar perusahaan terutama pihak-pihak yang memiliki hubungan atau kepentingan dengan perusahaan seperti investor atau pemberi pinjaman.

Manfaat analisa Return On Assets adalah sebagai berikut:

  • Berguna sebagai pengukur tingkat efisiensi perusahaan berdasar aset perusahaan.
  • Berguna untuk mengukur profitabilitas dari masing-masing produk yang dihasilkan dengan menggunakan product cost yang baik, dimana modal serta biaya dapat dialokasikan kepada produk-produk yang potensial secara jangka panjang.
  • Berguna sebagai dasar pembuatan keputusan kalau perusahaan dalam merencanakan perluasaan.

Kelebihan dan Kekurangan Analisa ROA

Kelebihan analisa keuangan dengan analisa Return On Assets (ROA) diantaranya sebagai berikut:

  • ROA mudah dihitung dan dipahami.
  • Merupakan alat pengukur prestasi manajemen yang sensitif terhadap setiap pengaruh keadaan keuangan perusahaan.
  • Manajemen menitikberatkan perhatiannya pada perolehan laba yang maksimal.
  • Sebagai tolak ukur prestasi manajemen dalam memanfaatkan aset yang dimiliki perusahaan untuk memperoleh laba.
  • Mendorong tercapainya tujuan perusahaan.
  • Sebagai alat mengevaluasi atas penerapan kebijakan-kebijakan manajemen.

Di samping beberapa kelebihan analisa Return On Assets (ROA) di atas, ROA juga mempunyai kelemahan seperti :

  • Kurang mendorong manajemen untuk menambah aset apabila nilai ROA yang diharapkan ternyata terlalu tinggi.
  • Manajemen cenderung fokus pada tujuan jangka pendek bukan pada tujuan jangka panjang, sehingga cenderung mengambil keputusan jangka pendek yang lebih menguntungkan tetapi berakibat negatif dalam jangka panjangnya.

Nilai Ideal Return on Assets

Nilai Return On Assets (ROA) adalah salah satu indikator dalam melihat perkembangan perusahaan. Pemilik perusahaan akan melihat kenaikan nilai perusahaan yang ditandai dengan kenaikan nilai saham perusahaan. Maka yang dilihat oleh pemilik perusahaan adalah pertumbuhan atau kenaikan nilai Return On Assets dibanding periode sebelumnya.

Selama pertumbuhan nilai Return On Assets (ROA) perusahaan selalu positif, hal itu sudah cukup. Tinggal pemilik perusahaan melihat rasio keuntungan perusahaan yang lainnya seperti profit margin, assets turn over, Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), price-earning ratio dan payout ratio.

Beberapa perusahaan membandingkan Return On Assets (ROA)-nya dengan rata-rata Return On Assets industrinya. Perusahaan dianggap baik apabila nilai ROA perusahaan lebih tinggi dari nilai ROA rata-rata industri.

Rumus dan Cara Penghitungan ROA

Untuk menghitung nilai Return On Assets, gunakan rumus sebagai berikut :

Return On Assets = (Net Income / Total Assets) x 100%

Jika mengacu pada laporan keuangan PT Citra Marga Nusaphala Persada, Tbk tahun 2019 (buka halaman http://id.citramarga.com/hubungan-investor/laporan-keuangan-/tahun-2019/laporan-keuangan-tahunan-tahun-buku-2019/) atau klik link di bawah ini:

Maka nilai Return On Assets (ROA) PT CMNP adalah:

ROA 2019 = (689,853 M / 15,453 T) x 100% = 4,46%

ROA 2018 = (730,583 M / 13,448 T) x 100% = 5,43%

Demikian penjelasan mengenai ROA, perlu diingat untuk juga menggunakan analisa fundamental, analisa teknikal dan memahami membaca laporan keuangan sebelum memutuskan membeli saham suatu perusahaan.

Chandra Nathalie, S.E

Recent Posts

4 Emiten Batu Bara dengan Kapitalisasi Terbesar

Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang dipatok oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…

1 year ago

6 Perbedaan IMF dan Bank Dunia

International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia sekilas terlihat sama karena keduanya adalah lembaga keuangan…

1 year ago

5 Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) Bagi Perusahaan

Kegiatan suatu perusahaan tentu akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi dampak tersebut, perusahaan…

1 year ago

5 Emiten Properti dan Real Estate untuk Investasi Jangka Panjang

Investasi properti dan real estate merupakan salah satu investasi yang menarik karena menawarkan return yang…

1 year ago

Big Mac Index – Pengertian, Penerimaan dan Batasannya

Pengertian Big Mac Index Pernahkah Anda membayangkan perbandingan antara dua mata uang asing? Seperti antara…

1 year ago

4 Cara Mengecek Tanah Bebas Masalah

Investasi tanah masih menjadi idaman banyak orang mengingat besarnya keuntungan yang ditawarkan. Terkadang hal ini…

1 year ago