Saham

Risiko Menabung Saham di Bank

Menabung saham di bank adalah hal yang mungkin terjadi. Mungkin kebanyakan orang bertanya, apakah bisa menabung saham di bank? Pada dasarnya, saham merupakan produk pasar modal yang diperjualbelikan di bursa saham dalam Bursa Efek Indonesia. Sementara bank merupakan lembaga penyimpanan dan peminjaman uang dan tidak bergerak di pasar modal. Namun eksistensi perusahaan bank ada di bursa efek dan anda tentunya perlu tahu terlebih dahulu cara membeli saham di bursa saham di bursa efek.

Strategi investasi di Pasar modal menyediakan emiten-emiten saham bank yang memiliki rekam jejak, pengalaman, dan harga terjangkau. Emiten saham bank ini bisa dipantau lewat aplikasi strategi trading saham, RTI Business, atau situs-situs yang memuat berita ekonomi. Lewat daftar-daftar emiten tersebut, tinggal selangkah lagi Anda menabung saham di bank. Semakin besar pula kesempatan untuk menjadi investor bank yang Anda kenal.

Risiko hadir seiring dengan kesempatan. Risiko ini perlu Anda pertimbangkan sebelum menabung saham di bank.

1. Risiko Capital loss

Risiko capital loss atau kerugian terjadi jika harga saham mengalami penurunan. Akibatnya, Anda terpaksa harus menjual harga saham lebih rendah dari harga beli. Karena itu, penting untuk mengetahui strategi cut loss saham untuk mengurangi risiko tersebut.

2. Risiko suspend

Harga dalam pengertian saham bank terlalu fluktuatif menimbulkan risiko suspend, artinya aktivitas jual-beli saham diberhentikan dari bursa efek. Sehingga, Anda tidak dapat menjual saham hingga status suspend dicabut. Selain itu, faktor perusahaan bank pailit dan ketidakjujuran perusahaan memberi laporan keuangan memperbesar risiko suspend.

3. Tidak mendapat dividen

Kinerja perusahaan yang prestatif cenderung mendapatkan keuntungan. Perusahaan bank yang mendapatkan keuntungan akan membagikan dividen. Namun, tidak semua perusahaan membagikan dividennya, dan itu menjadi kerugian tersendiri bagi investor. Itulah pentingnya mengetahui cara membeli saham yang menguntungkan.

Sebagai tips, bagaimana menabung saham di bank? Berikut ini tips-tip singkatnya.

  • Kenali perusahaan bank

Tidak kenal maka tidak investasi. Perusahaan bank merupakan perusahaan berisiko seperti fraud karena gagal membayar bunga nasabah, bank tidak terdeteksi akibat uang nasabah dibawa kabur, bank bangkrut, atau bahkan perusahaan bank dicoret dari daftar emiten saham di Bursa Efek Indonesia.

Karena itu, sebaiknya Anda berinvestasi pada perusahaan bank yang saat ini menjadi nasabahnya. Misalnya Anda sudah cukup lama menjadi nasabah di sebuah bank atau membeli produk-produk bank seperti deposito, dana pensiun, atau kartu kredit. Anda kenal bagaimana bank melayani nasabah, lokasi ATM, kemudahan akses via aplikasi di smartphone atau hal lain yang menjadi pertimbangan Anda.

  • Ketahui produk perbankan tersebut

Produk perbankan tersebut biasanya punya nama di masyarakat Indonesia, entah itu kantor cabang, tabungan, kartu kredit, aplikasi smartphone, atau bahkan acaranya.Artinya, produk bank seperti ini sudah diingat masyarakat tanpa harus dijelaskan ulang. Dengan begitu, Anda bisa menjangkau perusahaan bank tersebut dan lebih cepat melaporkan jika ada sesuatu yang merugikan nasabah.

Salah satu syarat tidak tertulis sebelum membeli dan menabung saham di bank adalah berteman dengan produk di kehidupan sehari-hari. Jadi ketika harga saham itu turun, Anda bisa cek laporan keuangannya di situs Bursa Efek Indonesia.

  • Beli saat harga saham turun, jual saat harga naik.

Strategi investasi saham jangka panjang, khususnya menabung saham di bank ada trik sendiri, yakni membelinya saat harga saham turun. Ketika tabungan Anda sudah mencapai nilai harga satu lot saham, barulah Anda membelinya.

Sebagian besar saham bank menghasilkan imbal hasil atau return tinggi. Dengan menjual saat harga saham naik, maka Anda akan mendapatkan keuntungan yang besar pula. Namun itu semua tergantung pada kondisi pasar dan kemampuan Anda dalam jual beli saham.

  • Pastikan perusahaan bank itu bluechip

Saham bluechip merupakan saham yang dimiliki perusahaan dengan kinerja terbaik di bursa saham. Saham bluechip biasanya memberikan tingkat risiko yang lebih terkendali dengan return baik. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:

  • Perusahaan bank tersebut memiliki kapitalisasi pasar terbesar di bursa,
  • Perusahaan menguasai pasar,
  • Manajemen perusahaan memiliki tim yang berpengalaman dan mumpuni.

Secara harfiah, tentu bisa Anda menabung saham di bank. Jika ditelusur lebih dalam, menabung saham di bank adalah menginvestasikan dana Anda ke emiten dalam saham di bidang perbankan. Dengan begitu, Anda dianggap memiliki sebagian perusahaannya lewat satu atau dua lot saham.

Berikut ini adalah saham bank yang bisa menjadi referensi Anda.

  • PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk (BBRI)
  • PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
  • PT Bank Mandiri Persero Tbk (BMRI)
  • PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk (BBNI)
  • PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN)
  • PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA)
  • PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk (BBTN)
  • PT Bank Permata Tbk (BNLI)
  • PT Bank Bukopin Tbk (BBKP)
  • PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII)
  • PT Bank OCBC Nisp Tbk (NISP)
  • PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS)
  • PT Bank BTPN Tbk (BTPN)
  • PT Bank Mega Tbk (MEGA)
  • Dan masih banyak lagi.

Saham bank bluechip memang memiliki risiko investasi saham jangka panjang. Itulah risiko-risiko menabung saham di bank. Semoga bahasan ini bisa menjadi pertimbangan Anda untuk berinvestasi saham.

Nadia K. Putri

Penulis konten lepas dengan topik gaya hidup, travel, properti dan milenial. Kunjungi nadiakhadijah.com untuk silaturahmi.

Recent Posts

4 Emiten Batu Bara dengan Kapitalisasi Terbesar

Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang dipatok oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…

1 year ago

6 Perbedaan IMF dan Bank Dunia

International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia sekilas terlihat sama karena keduanya adalah lembaga keuangan…

1 year ago

5 Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) Bagi Perusahaan

Kegiatan suatu perusahaan tentu akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi dampak tersebut, perusahaan…

1 year ago

5 Emiten Properti dan Real Estate untuk Investasi Jangka Panjang

Investasi properti dan real estate merupakan salah satu investasi yang menarik karena menawarkan return yang…

1 year ago

Big Mac Index – Pengertian, Penerimaan dan Batasannya

Pengertian Big Mac Index Pernahkah Anda membayangkan perbandingan antara dua mata uang asing? Seperti antara…

1 year ago

4 Cara Mengecek Tanah Bebas Masalah

Investasi tanah masih menjadi idaman banyak orang mengingat besarnya keuntungan yang ditawarkan. Terkadang hal ini…

1 year ago