Dalam investasi banyak istilah-istilah yang harus Anda pahami demi mendapatkan keuntungan dari investasi Anda. Beberapa di antara istilah-istilah tersebut adalah istilah yang berkenaan dengan fenomena musiman di pasar modal seperti, window dressing, January effect dan tentu saja santa claus rally.
Sama halnya dengan dua istilah sebelumnya, santa claus rally juga terjadi pada akhir periode akuntansi yaitu bulan Desember. Akan tetapi, walau bagaimanapun, istilah ini memiliki makna sedikit berbeda dari window dressing dan January effect.
Artikel ini akan membahas mengenai santa claus rally secara lengkap mulai dari definisi, contoh hingga risiko-risiko yang harus diambil investor, jika investor tersebut memutuskan untuk mengikuti fenomena ini.
Contents
Sesuai dengan namanya, santa claus rally adalah istilah yang digunakan dalam pasar modal dunia untuk menggambarkan kenaikan harga-harga efek pada minggu terakhir bulan Desember hingga tanggal 2 bulan Januari.
Dari sini terlihat apabila fenomena santa claus rally memiliki periode yang cukup singkat yaitu antara 5 hari perdagangan efek terakhir di tahun tersebut dan 2 hari perdagangan efek pertama di bulan Januari .
Meskipun banyak investor besar yang masih memandang fenomena ini dengan sebelah mata, fenomena ini terbukti masih terjadi di berbagai pasar modal di seluruh dunia.
Menurut banyak ahli, fenomena ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu:
Daya tarik utama yang ditawarkan oleh fenomena ini adalah jumlah keuntungan yang bisa didapatkan oleh investor ritel, apabila investor tersebut mampu menangkap fenomena ini. Apalagi apabila dalam beberapa minggu sebelumnya terdapat gejala window dressing dan ada selentingan kabar mengenai January effect. Tentu potensi keuntungan akan semakin besar.
Namun, high risk high return. Potensi keuntungan yang tinggi pasti diiringi dengan potensi risiko yang tinggi pula. Dalam fenomena santa claus rally ini, risiko terjadi sebab periode fenomena tersebut yang pendek. Dalam sebuah periode yang pendek, kerugian karena harga yang fluktuatif sering terjadi.
Akibatnya, investor harus tahu kapan waktu terbaik membeli saham dan kapan harus jual saat periode ini masih berjalan. Analisis mengenai waktu jual beli efek ini harus dihitung secara komprehensif dan hati-hati sehingga investor tidak merugi.
Hal ini membuat fenomena santa claus rally tidak cocok dimanfaatkan oleh investor-investor pemula yang harus masih banyak belajar, dan lebih cocok dimanfaatkan oleh investor yang sudah berpengalaman di bidang trading efek.
Karena, tidak menutup kemungkinan apabila investor pemula mencoba menangkap keuntungan investasi ini, dia akan mengalami kerugian tidak hanya saat itu saja tetapi untuk investasi miliknya di masa depan juga.
Jika Anda berminat untuk mengambil keuntungan dalam fenomena ini, pastikan Anda sudah melakukan riset pada bulan November. Sebab, umumnya gejala window dressing sudah terjadi pada akhir bulan tersebut dan dengan mulai riset pada bulan November, data yang Anda kumpulkan akan lebih banyak.
Selanjutnya, Anda bisa memperhatikan harga saham-saham unggulan yang terdapat pada indeks LQ45. Karena, apabila terjadi window dressing harga saham-saham unggulan tersebut akan cenderung naik.
Anda juga bisa memperhatikan harga saham perusahaan yang bergerak industri consumer goods, seperti Unilever (UNVR). Harga saham perusahaan-perusahaan fast moving consumer good (FMCG), diperkirakan akan meningkat pada bulan-bulan ini seiring dengan peningkatan jumlah konsumsi masyarakat akibat libur natal dan tahun baru.
Apabila saham-saham dengan kualifikasi di atas terbukti mengalami kenaikan dan tidak ada sentimen negatif terhadap ekonomi dalam negeri maupun luar negeri, maka kemungkinan akan ada fenomena santa claus rally akan lebih besar.
Namun, sebagaimana fenomena musiman lainnya, terjadinya santa claus rally sedikit banyak tidak bisa diperkirakan dengan pasti. Oleh sebab itu, pastikan diri Anda melakukan analisis teknikal dan analisa fundamental perusahaan sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli saham perusahaan tersebut.
Dalam 10 tahun terakhir memang terdapat kecenderungan peningkatan Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) di bulan Desember. Rata-rata peningkatan nilai indeks tersebut sebesar 4% year over year (YoY). Meskipun demikian, nilai tersebut hanyalah nilai rata-rata.
Pada bulan Desember tahun 2020 kemarin misalnya, IHSG memang secara rata-rata mengalami trend peningkatan sejak awal Desember, namun pada tanggal 30 Desember atau hari terakhir perdagangan efek di tahun 2020, IHSG justru anjlok hingga 0.9% dari hari sebelumnya.
Hal ini berarti meskipun fenomena santa claus rally masih terjadi, Anda perlu analisis yang komprehensif untuk memutuskan waktu jual dan beli agar tidak merugi.
Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang dipatok oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…
International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia sekilas terlihat sama karena keduanya adalah lembaga keuangan…
Kegiatan suatu perusahaan tentu akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi dampak tersebut, perusahaan…
Investasi properti dan real estate merupakan salah satu investasi yang menarik karena menawarkan return yang…
Pengertian Big Mac Index Pernahkah Anda membayangkan perbandingan antara dua mata uang asing? Seperti antara…
Investasi tanah masih menjadi idaman banyak orang mengingat besarnya keuntungan yang ditawarkan. Terkadang hal ini…