Saham

Strategi Sell in May and Go Away, Seberapa Efektif?

Berlawanan dengan strategi window dressing, January effect dan santa claus rally, investor justru dianjurkan untuk menjual saham di bulan Mei. Simak alasan penerapan dan efektivitas strategi tersebut dengan membaca artikel ini sampai habis.

Definisi Sell in May and Go Away

Secara bahasa istilah sell in May and go away dapat diartikan sebagai juallah di bulan mei lalu pergi. Istilah ini berasal dari idiom masyarakat Inggris yang berbunyi “Sell in May and go away, and come on back on St. Leger’s Day.” Istilah ini digunakan oleh aristokrat dan pedagang Inggris pada masa itu untuk pergi meninggalkan kota London di kala musim panas.

Dalam istilah pasar modal, sell in May and go away berarti menjual kepemilikan saham atau efek di bulan Mei lalu membeli efek kembali di bulan November atau Desember. Hal ini disebabkan secara historis terdapat kecenderungan pergerakan pasar modal yang buruk di bulan Mei hingga Oktober. Adapun penyebab pasti terjadinya fenomena ini masih belum diketahui.

Akibatnya, banyak investor yang berpikir lebih baik menjual efek di bulan Mei daripada memegang efek tersebut dalam jangka panjang dan menunggu keuntungan di bulan November dan Desember. Perlu diketahui bahwasanya pada dua bulan terakhir, seringkali terjadi fenomena musiman seperti window dressing dan santa claus rally yang cenderung meningkatkan harga efek.

Efektivitas Strategi Sell in May and Go Away

Penelitian dari Maberly and Pierce yang menggunakan data pasar modal dari tahun 1982 hingga 2003 menyebutkan bahwa teori ini terbilang kurang efektif dalam periode data tersebut.

Berlainan dengan kedua peneliti tersebut, beberapa hasil penelitian lain menyebutkan bahwa strategi sell in May and go away ini memiliki dampak yang signifikan. Perbedaan metode penelitian antar peneliti ini adalah jika Maberly and Pierce tidak memasukkan data pasar modal pada bulan Oktober 1987 dan Agustus 1998, peneliti yang lain memasukkan data tersebut.

Maberly and Pierce menganggap bahwa data pasar modal pada bulan tersebut merupakan outlier (data yang memiliki nilai sangat jauh dari rata-rata) karena pada bulan-bulan tersebut sedang ada krisis di pasar modal. Hal ini berarti bahwa untuk memastikan efektivitas strategi ini diperlukan analisis yang mendalam dan komprehensif.

Penelitian lain dari Andrade, Chhaochharia and Fuerst pada tahun 2012 menyebutkan bahwa memang terdapat kecenderungan bahwa  35 pasar modal yang mereka teliti akan bekerja lebih baik pada bulan November hingga April daripada bulan Mei hingga Oktober.

Dalam konteks pasar modal Indonesia, Rudiyanto, Direktur PT. Panin Asset Manajemen dalam blog pribadi milik beliau menyebutkan bahwa alih-alih sell in May and go away, investor lebih baik membeli efek pada bulan November.

Sebab, akurasi strategi ini menurut beliau mencapai 71%, dua kali lipat dibanding strategi sell in May and go away. Artinya, dari 21 tahun data yang beliau analisis, 15 diantaranya menunjukkan bahwa strategi ini efektif.

Contoh Kasus Sell in May and Go Away

Perlu diketahui bahwasanya pada dasarnya harga efek, terutama saham memang sangat fluktuatif.  Banyak faktor yang tidak dapat diperkirakan yang dapat memengaruhi fluktuasi harga efek dan saham.

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada tahun lalu contohnya. Nilai IHSG pada periode Mei-Oktober 2019 cenderung lebih fluktuatif daripada periode bulan November, Desember dan Januari 2019.

Ketika itu, nilai IHSG tertinggi pada periode Mei-Oktober 2019 6.400 rupiah sedangkan nilai IHSG terendah pada periode tersebut adalah sebesar 5.800 rupiah. Nilai IHSG tertinggi pada periode November, Desember dan Januari 2019 adalah 6.300 rupiah tetapi nilai terendah adalah sebesar 6.011 rupiah.

Fluktuasi ini lantas mencapai titik kulminasi pada paruh kedua bulan Januari seiring dengan penyebaran virus Covid19. Bahkan IHSG mencapai nilai terendah dari nilai IHSG 5 tahun terakhir dengan mencapai nilai 4.194 rupiah pada tanggal 20 Maret 2020.

Fenomena sell in May and go away mulai terjadi kembali ketika nilai IHSG menunjukkan peningkatan pada periode Mei-Oktober 2020 yang mana peningkatan IHSG pada periode ini lebih rendah daripada peningkatan IHSG pada periode 6 bulan berikutnya.

Namun perlu diingat bahwasanya terdapat sentimen positif yang mendorong peningkatan pada akhir tahun 2020 ini. Sentimen tersebut adalah penemuan vaksin Covid19, Joe Biden terpilih sebagai presiden AS dan adanya harapan bahwa tahun 2021 akan lebih baik daripada tahun 2020.

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa efektivitas strategi sell in May and go away masih perlu diteliti kembali mengingat bahwasanya penyebab fenomena musiman ini masih belum jelas dan adanya faktor-faktor lain yang memengaruhi adanya fenomena ini.

Anda bisa saja mencoba strategi ini sebagai bentuk pembelajaran langsung, namun ada baiknya Anda mencobanya dengan efek yang bernilai kecil terlebih dahulu. Lain daripada itu, Anda juga harus memastikan bahwa tindakan Anda dalam mengambil strategi ini sudah dilandasi dengan analisis fundamental dan analisis teknikal yang tepat.

Chandra Nathalie, S.E

Recent Posts

4 Emiten Batu Bara dengan Kapitalisasi Terbesar

Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang dipatok oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…

1 year ago

6 Perbedaan IMF dan Bank Dunia

International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia sekilas terlihat sama karena keduanya adalah lembaga keuangan…

1 year ago

5 Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) Bagi Perusahaan

Kegiatan suatu perusahaan tentu akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi dampak tersebut, perusahaan…

1 year ago

5 Emiten Properti dan Real Estate untuk Investasi Jangka Panjang

Investasi properti dan real estate merupakan salah satu investasi yang menarik karena menawarkan return yang…

1 year ago

Big Mac Index – Pengertian, Penerimaan dan Batasannya

Pengertian Big Mac Index Pernahkah Anda membayangkan perbandingan antara dua mata uang asing? Seperti antara…

1 year ago

4 Cara Mengecek Tanah Bebas Masalah

Investasi tanah masih menjadi idaman banyak orang mengingat besarnya keuntungan yang ditawarkan. Terkadang hal ini…

1 year ago