Saham

Cara Menentukan Harga Saham Murah atau Mahal

Selain analisis teknikal dan analisis fundamental, Anda juga harus mengetahui cara menghitung harga relatif sebuah saham dengan beberapa fundamental keuangan yang lainnya.

Harga relatif saham dengan variabel lainnya ini juga biasa disebut sebagai nilai valuasi saham. Penghitungan valuasi saham ini diperlukan dikarenakan saham, sama seperti komoditas lainnya, kadang terasa kemahalan dan kadang terasa terlalu murah.

Berikut metode atau cara menentukan harga relatif sebuah saham termasuk murah atau mahal:

1. Price to Earnings Ratio (PER)

Sesuai dengan namanya, price-to-earnings ratio adalah rasio perbandingan antara harga saham sebuah perusahaan pada periode waktu tertentu dengan pendapatan perusahaan tersebut (Earning per Share) dalam periode yang sama.

Jika nilai PER kecil, artinya harga per lembar saham tersebut relatif masih lebih murah apabila dibandingkan dengan EPS perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut. Hal ini juga berarti bahwasanya saham yang memiliki nilai PER ini akan berpotensi naik sehingga investor bisa lebih cepat balik modal.

Sebaliknya, nilai PER yang tinggi menunjukkan bahwasanya dibandingkan dengan EPS perusahaan yang menerbitkannya, harga saham tersebut masih relatif mahal. Akibatnya, harga saham ini memiliki potensi untuk turun dan modal investor akan bisa kembali dalam waktu yang lebih lama.

Adapun rumus PER adalah sebagai berikut:

Price-to-Earnings Ratio (PER) = Harga per Lembar Saham (Price) : Laba Bersih per Lembar Saham (Earning per Share)

Berikut ini contoh penghitungannya:

  • Perusahaan A

Harga (Price) = 1500 per lembar
EPS per tahun = 250

Price-to-Earnings Ratio (PER) = Harga per Lembar Saham (Price) : Laba Bersih per Lembar Saham (Earning per Share)
Price-to-Earnings Ratio (PER) = 1500:250 = 6.

Ini artinya, dibutuhkan setidaknya 6 tahun agar modal investasi seorang investor bisa kembali.

  • Perusahaan B

Harga (Price) = 2000 per lembar
EPS per tahun = 350

Price-to-Earnings Ratio (PER) = Harga per Lembar Saham (Price) : Laba Bersih per Lembar Saham (Earning per Share).
Price-to-Earnings Ratio (PER) = 2000:350 = 5,71

Meskipun hanya memiliki selisih yang sedikit, saham perusahaan B masih relatif lebih murah dan layak untuk dibeli daripada saham perusahaan A.

2. Price to Book Value

Cara lain yang bisa Anda gunakan untuk menilai valuasi sebuah saham adalah dengan menggunakan perbandingan antara harga saham dengan nilai buku (book value) perusahaan yang merilis saham tersebut.

Nilai book value dapat diperoleh dengan cara membagi total ekuitas dengan jumlah keseluruhan saham yang beredar. Anda juga bisa mendapatkan nilai buku ini dengan cara mengurangi nilai total aset perusahaan dengan intangible assets (hak cipta, depresiasi) dan utang.

Rumus mencari nilai PBV terbilang cukup sederhana yakni:

PBV = Harga per Lembar Saham Pada Satu Waktu Tertentu / Nilai Buku Perusahaan Tersebut Untuk Satu Lembar Saham

Atau

PBV = Harga per Lembar Saham Pada Satu Waktu Tertentu/ ((Nilai Total Aset Perusahaan-Utang-Depresiasi-Aset Tidak Tampak)/Jumlah Saham Yang Beredar))

Apabila sebuah perusahaan memiliki nilai PBV kurang dari 1, maka harga saham perusahaan tersebut boleh dibilang saham undervalued atau terlalu murah. Sebaliknya, apabila nilai PBV saham tersebut lebih dari 1, maka bisa dikatakan harga saham tersebut overvalued atau terlalu mahal.

Akan tetapi, nilai ini sangat tergantung dengan jenis industri perusahaan yang ingin Anda beli sahamnya. Sebab, ada kalanya industri dari perusahaan tersebut membutuhkan banyak intangible assets sehingga nilai buku perusahaan tersebut relatif kecil.

Umumnya analisis valuasi harga saham menggunakan PBV digunakan untuk menganalisis valuasi harga saham perbankan. Sebab, industri perbankan relatif lebih banyak menggunakan aset-aset yang tidak tampak (intangible assets) dibandingkan industri lainnya.

Contoh menghitung nilai PBV:

  • Perusahaan A

Harga (Price) = 1500 per lembar
Nilai Buku per Lembar Saham = 420

PBV= Harga per Lembar Saham Pada Satu Waktu Tertentu / Nilai Buku Perusahaan Tersebut Untuk Satu Lembar Saham
PBV= 1500:420 =  3,57

  • Perusahaan B

Harga (Price) = 2000 per lembar
Nilai Buku per Lembar Saham = 500

PBV= Harga per Lembar Saham Pada Satu Waktu Tertentu / Nilai Buku Perusahaan Tersebut Untuk Satu Lembar Saham
PBV= 2000:500 =  4

Dari analisis di atas tampak bahwasanya apabila dihitung menggunakan nilai buku, harga saham perusahaan A cenderung lebih murah dibandingkan perusahaan B.

Oleh karena itu, untuk menghasilkan analisis yang komprehensif, Anda harus menghitung harga saham sebuah perusahaan dengan berbagai matriks penghitungan dan variabel.

Selain itu, ada baiknya juga Anda menghitung perbandingan tersebut dalam berbagai periode waktu dan membandingkannya dengan perusahaan-perusahaan lain dalam industri yang sama.  Sebab, ada kalanya nilai valuasi tersebut di atas berubah-ubah sesuai dengan waktu dan musim serta setiap industri memiliki standar book value dan EPS yang berbeda-beda.

Januar Iskandar, S.E.

Recent Posts

4 Emiten Batu Bara dengan Kapitalisasi Terbesar

Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang dipatok oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…

1 year ago

6 Perbedaan IMF dan Bank Dunia

International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia sekilas terlihat sama karena keduanya adalah lembaga keuangan…

1 year ago

5 Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) Bagi Perusahaan

Kegiatan suatu perusahaan tentu akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi dampak tersebut, perusahaan…

1 year ago

5 Emiten Properti dan Real Estate untuk Investasi Jangka Panjang

Investasi properti dan real estate merupakan salah satu investasi yang menarik karena menawarkan return yang…

1 year ago

Big Mac Index – Pengertian, Penerimaan dan Batasannya

Pengertian Big Mac Index Pernahkah Anda membayangkan perbandingan antara dua mata uang asing? Seperti antara…

1 year ago

4 Cara Mengecek Tanah Bebas Masalah

Investasi tanah masih menjadi idaman banyak orang mengingat besarnya keuntungan yang ditawarkan. Terkadang hal ini…

1 year ago