Bisnis

Gig Economy – Pengertian, Contoh dan Dampaknya

Era industri 4.0 memang melahirkan banyak hal baru. Fleksibilitas dunia kerja adalah salah satunya. Hal lain yang juga lahir di era industri saat ini adalah munculnya gig economy atau ekonomi gig. Apa itu gig economy? Seperti apa contohnya? Lalu apakah hal ini menguntungkan?

Pengertian Gig Economy

Sampai saat ini, banyak orang mendefinisikan gig economy dengan berbeda. Sebagian melihat gig economy adalah tenaga kerja yang identik dengan kontrak kerja jangka pendek. Hal ini mirip dengan seorang freelancer, yang mana ia hanya bekerja berdasarkan project tertentu saja.

Namun secara umum, gig economy ini bisa disimpulkan sebagai sistem kerja yang digunakan untuk merekrut pekerja lepas dalam jangka pendek. Fenomena ini juga tidak lepas dari perkembangan dan kemajuan teknologi. Perkembangan teknologi ini mendorong banyak sektor untuk menggunakan pekerja lepas.

Contoh Gig Economy

Saat ini sendiri ada banyak bidang pekerjaan yang mulai menggunakan gig economy ini. Biasanya, beberapa bidang kerja ini bisa dikerjakan secara remote atau jarak jauh. Hal ini dinilai lebih menguntungkan bagi kedua belah pihak. Baik bagi pelaku bisnis maupun pekerja.

Beberapa contoh bidang kerja yang menerapkan gig economy antara lain:

1. IT

Gig economy lahir karena perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat. Maka tidak heran jika bidang IT juga sangat terdampak dengan adanya gig economy ini. saat ini, beberapa pekerjaan seperti network analyst, sysadmin, security engineer, dan lainnya bisa dikerjakan secara gig economy.

2. Penulisan

Saat ini ada banyak sekali jenis pekerjaan yang berhubungan dengan penulisan. Dari mulai content writer, technical writer, copywriter, dan lain-lain. Semua jenis pekerjaan tersebut juga tidak lepas dari dampak gig economy. Mulai banyak orang yang bekerja secara lepas untuk proyek-proyek tersebut.

3. Software Engineering

Bidang IT lain yang juga tidak lepas dari gig economy adalah pengembangan perangkat lunak. Dari mulai pembuat sampai pengembang semuanya bisa dilakukan dengan gig economy ini. 

Diatas adalah beberapa contoh dari bidang kerja yang terpengaruh gig economy. Masih banyak sektor dan bidang kerja lain yang juga terpengaruh dengan fenomena gig economy. Salah satu ciri dari bidan kerja yang terpengaruh gig economy adalah tidak adanya ikatan kerja jangka panjang antara perusahaan dan pekerja.

Dampak Positif Gig Economy

Jika dilihat dari berbagai sudut pandang, tentu setiap fenomena akan memiliki dampak positif dan juga negatif. Termasuk dalam hal ini adalah gig economy. Dalam pelaksanaannya, gig economy ini juga menimbulkan banyak reaksi. Ada banyak orang yang pro namun banyak juga yang kontra.

Banyak orang yang mulai memanfaatkan fenomena gig economy ini. Hal tersebut membuktikan jika gig economy memiliki banyak manfaat. Beberapa dampak positif dari gig economy antara lain:

1. Bisa Mengambil Banyak Pekerjaan dalam Satu Waktu

Dampak positif yang pertama dari gig economy adalah banyak pekerjaan yang bisa pekerja dapatkan dalam satu waktu. Tidak adanya ikatan kontrak kerja antara mereka dengan perusahaan membuat pekerja bebas untuk mengambil pekerjaan lain. Bagi pekerja, banyak pekerjaan berarti akan banyak penghasilan yang ia dapatkan.

2. Lebih Fleksibel dan Mobile

Keuntungan lainnya bagi pekerja adalah mereka bisa bekerja dari manapun. Mereka bisa mengoptimalkan waktu yang mereka untuk menyelesaikan tugas dari mana saja. Keuntungan ini membuat banyak pekerja yang bisa mengambil pekerjaan dari tempat yang jauh tanpa harus repot pergi ke kantor.

3. Peluang untuk Mendapatkan Hal Baru

Keuntungan lain bagi pekerja adalah mereka akan mendapatkan banyak pengalaman. Ketika mereka mendapatkan banyak pekerjaan baru maka akan sama seperti mereka masuk ke kantor baru. Semakin sering hal itu terjadi, maka akan semakin banyak juga hal baru yang mereka dapatkan.

4. Efisiensi Operasional

Selain bagi pekerja, gig economy juga menguntungkan bagi pelaku bisnis. Akan ada banyak biaya operasional yang bisa mereka hemat. Seperti contohnya masalah tunjangan, biasanya pembayaran antara perusahaan dan pekerja hanya untuk projek saja tanpa ada tunjangan lain.

Selain itu, jika dilihat lebih jauh lagi maka akan banyak biaya operasional yang bisa perusahaan hemat. Misalkan space kantor, meskipun banyak pekerjaan namun ketika menggunakan gig economy yang mana pekerja bisa bekerja dimanapun maka pelaku bisnis tidak perlu menyediakan kantor yang luas.

5. Lebih Banyak Pilihan

Dalam beberapa kasus, pelaku usaha juga menjadikan gig economy ini sebagai seleksi untuk mereka mendapatkan karyawan yang mereka butuhkan. Nantinya mereka akan bisa melihat seperti kemampuan seseorang ketika bekerja, baik dari segi teknis maupun non teknis. Hal ini membuat perusahaan lebih banyak memiliki pilihan.

Dampak Negatif Gig Economy

Selain dampak positif, tentu ada dampak negatif dari gig economy. Beberapa contohnya adalah:

1. Tidak ada Tunjangan

Masalah utama bagi pekerja yang memanfaatkan gig economy adalah mereka tidak akan mendapatkan tunjangan. Mereka hanya akan dibayar berdasar kontrak kerja tanpa ada tunjangan lain seperti asuransi ataupun pensiun. Bahkan, dalam beberapa kasus untuk urusan pajak juga mereka perlu melakukannya sendiri

2. Pemasukan Tidak Stabil

Gig economy juga membuat pekerja tidak akan mendapatkan fix income. Nantinya, apa yang mereka dapatkan akan sesuai dengan banyak pekerjaan mereka pada waktu tersebut. Hal ini membuat pekerja harus mendapatkan banyak pekerjaan untuk mendapatkan income yang banyak juga.

3. Banyak Membuang Waktu

Ini merupakan salah satu dampak negatif gig economy untuk perusahaan. Yang mana ketika mereka membutuhkan orang maka mereka akan mencari orang untuk melakukan hal tersebut. Hal ini tentu akan membuat banyak waktu yang akan terbuang.

Itulah beberapa hal tentang gig economy yang bisa diketahui. Dengan perkembangan teknologi yang makin besar maka akan membuat fenomena gig teknologi ini juga akan semakin membesar. Jika tertarik untuk memanfaatkan fenomena ini, maka Anda perlu mempersiapkan dengan matang.

Januar Iskandar, S.E.

Recent Posts

4 Emiten Batu Bara dengan Kapitalisasi Terbesar

Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang dipatok oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…

1 year ago

6 Perbedaan IMF dan Bank Dunia

International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia sekilas terlihat sama karena keduanya adalah lembaga keuangan…

1 year ago

5 Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) Bagi Perusahaan

Kegiatan suatu perusahaan tentu akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi dampak tersebut, perusahaan…

1 year ago

5 Emiten Properti dan Real Estate untuk Investasi Jangka Panjang

Investasi properti dan real estate merupakan salah satu investasi yang menarik karena menawarkan return yang…

1 year ago

Big Mac Index – Pengertian, Penerimaan dan Batasannya

Pengertian Big Mac Index Pernahkah Anda membayangkan perbandingan antara dua mata uang asing? Seperti antara…

1 year ago

4 Cara Mengecek Tanah Bebas Masalah

Investasi tanah masih menjadi idaman banyak orang mengingat besarnya keuntungan yang ditawarkan. Terkadang hal ini…

1 year ago