Saham

Jenis Saham Berdasarkan Nilai Kapitalisasi Pasar

Ada banyak hal yang harus Anda perhatikan saat memilih saham yang akan dibeli. Salah satu dari sekian banyak hal tersebut adalah nilai kapitalisasi pasar.

Secara sederhana, kapitalisasi pasar adalah besaran uang yang harus Anda keluarkan untuk membeli seluruh saham sebuah perusahaan yang sedang beredar di bursa. Nilai ini adalah hasil kali antara harga saham per lembar dengan jumlah saham yang berada di bursa.

Terdapat tiga jenis perusahaan berdasarkan nilai kapitalisasi pasar perusahaan tersebut. Penting bagi Anda untuk mengetahui jenis-jenis perusahaan tersebut agar Anda bisa menemukan perusahaan yang cocok dengan strategi investasi Anda.

Berikut ini tiga jenis saham berdasarkan nilai kapitalisasi perusahaan tersebut:

1. Saham Lapis 1 (Big Cap/Blue Chip)

Jenis yang pertama adalah saham lapis 1 (saham first liner) atau yang juga sering disebut sebagai big cap atau saham blue chip. Saham-saham yang masuk ke dalam kategori ini adalah saham dari perusahaan-perusahaan yang memiliki nilai kapitalisasi pasar rata-rata di atas 10 triliun.

Umumnya saham-saham yang menjadi konstituen dari jenis ini memiliki kriteria lain sebagai berikut:

  • Saham tersebut memiliki tingkat likuiditas yang tinggi. Artinya, sering diperjualbelikan oleh investor atau trader.
  • Sering atau bahkan rutin membagikan dividend.
  • Dirilis oleh perusahaan-perusahaan terkenal dan market leader pada industrinya masing-masing.
  • Dirilis oleh perusahaan-perusahaan yang memiliki kondisi fundamental keuangan yang bagus.
  • Tak jarang dirilis oleh perusahaan-perusahaan yang sudah cukup lama listing di bursa dan puluhan tahun berada di dalam industri tersebut.

Dengan memiliki kriteria-kriteria di atas, maka tidak heran apabila saham lapis 1 banyak diminati oleh investor dan harganya cenderung mahal. Namun perlu diingat bahwasanya harga saham lapis 1 cenderung stabil. Artinya, jarang ada peningkatan atau penurunan tajam.

Lain daripada itu, karena tingkat likuiditas dan nilai kapitalisasi pasar yang tinggi, pergerakan saham-saham lapis 1 juga memiliki pengaruh kuat terhadap pergerakan IHSG. Contoh perusahaan jenis ini adalah PT. Telkom Indonesia Tbk (TLKM).

2. Saham Lapis 2 (Medium Cap)

Saham lapis 2 (saham second liner) atau medium cap yaitu saham-saham yang dirilis oleh perusahaan yang memiliki nilai kapitalisasi pasar antara 500 miliar hingga 10 triliun rupiah.

Jika Anda tertarik untuk membeli saham jenis ini, maka Anda harus melakukan kajian yang lebih dalam dibandingkan dengan apabila Anda membeli saham big cap.

Hal ini disebabkan karena:

  • Meskipun kondisi fundamental keuangan perusahaan yang menerbitkan saham tersebut cukup baik, belum tentu saham tersebut memiliki tingkat likuiditas yang cukup baik juga. Artinya, ada kemungkinan apabila Anda menjual kembali saham tersebut di pasar sekunder, saham yang Anda jual belum tentu cepat laku.
  • Tingkat fluktuasi harga saham jenis ini bisa lebih tinggi daripada saham blue chip. Harga saham lapis dua ini bisa meningkat dan menurun dengan cukup tajam. Artinya, tingkat risiko memiliki saham ini juga lebih tinggi sehingga Anda perlu menggunakan analisis teknikal untuk menentukan saham lapis kedua dengan pergerakan harga terbaik menurut Anda.
  • Jarang membagikan dividend. Keputusan pembagian dividend adalah hak setiap perusahaan. Meskipun ada kemungkinan perusahaan lapis kedua membagikan dividend, tetapi tidak menutup kemungkinan juga mereka tidak membayarkan dividend tersebut selama bertahun-tahun dengan alasan masih membutuhkan dana untuk pengembangan perusahaan.

Langkah pertama yang dapat Anda lakukan untuk memilih saham dengan nilai kapitalisasi pasar besar dan menengah adalah dengan melihat indeks LQ45. Khusus untuk saham tingkat menengah, Anda juga bisa melihatnya di indeks SMC Composite.

Adapun contoh perusahaan jenis kedua ini adalah perusahaan yang menaungi kanal televisi SCTV dan Indosiar, yaitu PT. Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK).

3. Saham Lapis 3

Saham lapis 3 (saham third liner) adalah saham yang dirilis oleh perusahaan yang memiliki ukuran atau nilai kapitalisasi pasar yang lebih kecil daripada saham lapis dua (medium). Biasanya, nilai kapitalisasi pasar perusahaan yang masuk ke dalam kategori ini adalah kurang dari 500 miliar rupiah.

Sebagai seorang investor, Anda harus cukup berhati-hati jika ingin berinvestasi di perusahaan yang masuk dalam kategori ini. Sebab, tingkat fluktuasi saham lapis 3 ini bisa sangat tinggi.

Selain itu, tidak menutup kemungkinan juga perubahan harga yang tinggi tersebut lebih disebabkan karena ada oknum investor yang ‘menggoreng’ saham tersebut alih-alih karena faktor lain yang lebih fundamental.

Namun demikian, beberapa perusahaan lapis 3 memang perusahaan kecil namun memiliki kondisi fundamental keuangan dan kinerja yang bagus. Hanya saja mereka membutuhkan waktu dan dana lebih untuk berkembang. Oleh karena itu, pastikan Anda jeli dalam menganalisis saham jenis ini. Karena bisa jadi, Anda adalah salah satu investor yang turut mengembangkan perusahaan ini dari awal.

Contoh saham lapis 3 adalah PT. Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), PT. Anugerah Kagum Karya Utama (AKKU) dan lain-lain.

Sebagai seorang investor, sebaiknya Anda membeli saham dengan hati-hati. Terutama jika Anda memilih saham dengan nilai kapitalisasi pasar menengah dan kecil. Kajian fundamental dan teknikal saham sangat diperlukan.

Chandra Nathalie, S.E

Recent Posts

4 Emiten Batu Bara dengan Kapitalisasi Terbesar

Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang dipatok oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…

1 year ago

6 Perbedaan IMF dan Bank Dunia

International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia sekilas terlihat sama karena keduanya adalah lembaga keuangan…

1 year ago

5 Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) Bagi Perusahaan

Kegiatan suatu perusahaan tentu akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi dampak tersebut, perusahaan…

1 year ago

5 Emiten Properti dan Real Estate untuk Investasi Jangka Panjang

Investasi properti dan real estate merupakan salah satu investasi yang menarik karena menawarkan return yang…

1 year ago

Big Mac Index – Pengertian, Penerimaan dan Batasannya

Pengertian Big Mac Index Pernahkah Anda membayangkan perbandingan antara dua mata uang asing? Seperti antara…

1 year ago

4 Cara Mengecek Tanah Bebas Masalah

Investasi tanah masih menjadi idaman banyak orang mengingat besarnya keuntungan yang ditawarkan. Terkadang hal ini…

1 year ago