Investasi

5 Perbedaan Asuransi dan Investasi, Mana Lebih Baik?

Dalam pengelolaan keuangan ada dua instrumen keuangan yang sering dicampuradukkan yaitu asuransi dan investasi. Meskipun dua-duanya sering dibahas secara bersamaan, asuransi dan investasi adalah dua hal yang berbeda.

Ketahui perbedaan antara asuransi dan investasi berikut ini, agar Anda bisa memutuskan manakah instrumen keuangan yang akan Anda gunakan:

1. Tujuan

Konsep utama dan tujuan asuransi adalah untuk berjaga-jaga atas kebutuhan yang tidak terduga. Kebutuhan tidak terduga ini seperti kalau tiba-tiba sakit, atau mengalami kecelakaan, atau kehilangan kendaraan dan lain-lain.

Oleh karena itu, dana yang disetorkan untuk membayar asuransi tidak dapat dilipat gandakan, bahkan apabila kebutuhan yang tidak terduga tersebut tidak terjadi, dana yang disetorkan ke perusahaan asuransi akan hangus dan sepenuhnya menjadi milik perusahaan tersebut.

Sebaliknya, tujuan utama investasi adalah mempersiapkan untuk membeli atau memenuhi keinginan-keinginan tertentu seperti mempersiapkan dana pensiun, membeli mobil, atau keinginan yang lain. Sebab konsep investasi adalah dana yang dapat dikembangkan di masa depan.

2. Manfaat Bagi Investor/Nasabah

Dengan tujuan di atas, manfaat asuransi dan investasi untuk investor atau nasabah juga berbeda. Manfaat asuransi dapat diperoleh nasabah ketika nasabah tersebut terkena hal-hal yang tidak diinginkan atau telah dipersiapkan seperti asuransi pendidikan.

Sedangkan manfaat investasi dapat diperoleh oleh seorang investor kapanpun ketika investor tersebut menginginkan. Investor dapat menjual efek yang dimilikinya ketika harga efek tersebut meningkat atau ketika investor tersebut sedang membutuhkan dana untuk keperluan lain.

3. Jumlah Uang yang Disetorkan

Meskipun produk yang ditawarkan memiliki spesifikasi yang berbeda, umumnya premi asuransi dibayarkan dengan jumlah yang tetap setiap bulannya. Berbeda dengan investasi, jumlah dana yang disetorkan setiap bulan berbeda-beda tergantung produk yang dibeli.

Untuk produk obligasi misalnya, dana hanya dikeluarkan satu kali dalam jumlah besar (minimal 1 juta rupiah) setiap terjadi pembelian. Adapun untuk reksa dana atau saham dapat dibeli dalam jumlah kecil setiap kali pembelian. Bahkan reksa dana dapat dibeli hanya dengan 10.000 rupiah.

4. Jumlah Dana yang Diterima Nasabah

Apabila Anda memutuskan untuk membayar asuransi, jumlah dana yang akan Anda dapatkan ketika masa penagihan premi tiba adalah sebesar nilai yang dijanjikan oleh pihak perusahaan asuransi.

Contoh jika Anda mengikuti asuransi kecelakaan sebesar 50 juta rupiah dengan jumlah cicilan sebesar 300 ribu per bulan selama 5 tahun. Namun, ternyata pada tahun ke-3 Anda mengalami kecelakaan parah yang memaksa Anda untuk mengambil asuransi milik Anda tersebut.

Pada saat itu, Anda tetap bisa mendapatkan uang 50 juta rupiah tersebut sebagai kompensasi asuransi. Namun sebaliknya apabila hingga tahun ke-5 Anda tidak mengalami kecelakaan sama sekali, uang 18 juta (300 ribu di kali 60) yang Anda setorkan akan hangus dan menjadi milik perusahaan tersebut.

Lain halnya dengan investasi. Apabila Anda menggunakan investasi sebagai instrumen keuangan untuk berjaga-jaga apabila terjadi kecelakaan dalam 5 tahun ke depan, dan Anda mengalami kecelakaan pada tahun ke-3, maka Anda hanya bisa mencairkan uang yang terkumpul selama tiga tahun tersebut.

Contoh, Anda berinvestasi sebesar 300 ribu setiap bulannya untuk berjaga-jaga jika terjadi kecelakaan. Maka, selama tiga tahun Anda hanya bisa mencairkan dana sebesar 300 ribu kali 36 atau sekitar 10.000.800.

Selain itu, Anda juga tidak perlu khawatir kalau dalam waktu lima tahun Anda tidak pernah mengalami kecelakaan sama sekali. Sebab, dalam mekanisme investasi, uang 18 juta yang telah Anda setorkan tetap akan menjadi milik Anda dan bebas Anda gunakan untuk apa saja.

5. Jenis Produk yang Ditawarkan

Perbedaan lain antara asuransi dan investasi adalah jenis produk yang ditawarkan. Dalam investasi, Anda dapat menemui produk-produk instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana sampai produk seperti Efek Beragun Aset (EBA).

Sedangkan asuransi secara umum menawarkan enam produk asuransi seperti asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi penyakit kritis, asuransi kecelakaan, asuransi pendidikan dan asuransi ketenagakerjaan. Meskipun demikian, ada juga jenis asuransi yang menawarkan bagian asuransi yang diinvestasikan yaitu asuransi unit link.

Asuransi tersebut baru bisa Anda klaim jika Anda mengalami hal-hal yang dijanjikan dalam kontrak seperti meninggal dalam asuransi jiwa, sakit keras atau sudah waktunya menempuh pendidikan tertentu.

Untuk membeli produk-produk investasi Anda harus berhadapan dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan perusahaan efek. Sementara untuk ikut serta program asuransi, Anda bisa mendaftar ke perusahaan penyedia jasa asuransi baik bank atau non bank, mengikuti Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) atau secara tidak sadar mengikuti program asuransi yang disediakan oleh perusahaan tempat Anda bekerja.

Fungsi dan tujuan asuransi dan investasi memang berbeda. Namun, memiliki asuransi dan investasi tetap menjadi hal yang penting dalam pengelolaan keuangan Anda. Sebab, setidaknya Anda telah mempersiapkan aspek keuangan Anda untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi di masa depan.

Januar Iskandar, S.E.

Recent Posts

4 Emiten Batu Bara dengan Kapitalisasi Terbesar

Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang dipatok oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…

1 year ago

6 Perbedaan IMF dan Bank Dunia

International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia sekilas terlihat sama karena keduanya adalah lembaga keuangan…

1 year ago

5 Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) Bagi Perusahaan

Kegiatan suatu perusahaan tentu akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi dampak tersebut, perusahaan…

1 year ago

5 Emiten Properti dan Real Estate untuk Investasi Jangka Panjang

Investasi properti dan real estate merupakan salah satu investasi yang menarik karena menawarkan return yang…

1 year ago

Big Mac Index – Pengertian, Penerimaan dan Batasannya

Pengertian Big Mac Index Pernahkah Anda membayangkan perbandingan antara dua mata uang asing? Seperti antara…

1 year ago

4 Cara Mengecek Tanah Bebas Masalah

Investasi tanah masih menjadi idaman banyak orang mengingat besarnya keuntungan yang ditawarkan. Terkadang hal ini…

1 year ago