Investasi

Apa itu The Greater Fool Theory? Ini Penjelasan Lengkapnya

Belakangan ini, dunia kripto dan NFT dihebohkan oleh pernyataan Bill Gates yang menyatakan bahwa aset tersebut adalah contoh paling nyata dari the greater fool theory. Apa sih sebenarnya teori ini? Mengapa pendiri Microsoft ini bisa berkata seperti itu? Simak pembahasannya pada artikel ini.

Pengertian

The greater fool theory adalah sebuah teori yang menyatakan bahwa akan ada orang bodoh yang membeli sebuah aset terlepas dari harganya yang mahal atau murah. Hal ini akan membuat harga suatu aset terus naik hingga mencapai titik puncak. Biasanya hal ini terjadi ketika tidak ada lagi orang bodoh yang mau membeli aset tersebut.

Ketika hal ini terjadi, orang-orang yang sudah mendapatkan profit akan mulai menjual asetnya hingga harga aset tersebut pun menurun. Orang-orang bodoh yang terlambat melakukan aksi jual atau profit taking akan menyesali keputusannya. Saat mereka tersadar, semua itu sudah terlambat karena harga asetnya sudah turun dan mereka mengalami kerugian.

Berdasarkan teori ini, investor akan membeli suatu aset tanpa melihat kualitasnya. Oleh karena itu, praktik ini lebih condong ke arah spekulasi.

Mereka berspekulasi bahwa harga aset tersebut akan terus naik karena akan ada orang bodoh yang membelinya meski harganya sudah mahal. Hal ini akan terus terjadi sampai gelembungnya pecah, lalu harga aset tersebut pun terjun bebas.

Contoh

Salah satu contoh the greater fool theory adalah bitcoin. Seperti yang diutarakan oleh Bill Gates, aset ini tidak memiliki underlying asset. Pergerakan harganya hanya didasarkan pada penawaran dan permintaan. Ketika permintaan tinggi maka harganya naik, lalu ketika penawaran tinggi maka harganya akan turun.

Pada 2015 harga koin ini hanya berkisar di angka 4 juta rupiah, lalu terbang ke angka 200 juta rupiah pada 2017. Pada 2018 harganya turun ke level 40 juta rupiah akibat krisis ekonomi.

Investor cenderung untuk menjual aset fluktuatif pada kondisi ekonomi seperti ini. Harga koin ini pun kembali terbang ke titik 900 juta rupiah pada 2021. Lalu kandas di level 300 juta rupiah per hari ini.

Perubahan harga bitcoin ini menunjukkan bahwa aset ini sangatlah fluktuatif. Hal ini terjadi karena tidak adanya mekanisme untuk menstabilkan harga sehingga pergerakan harga sepenuhnya dikendalikan oleh penawaran dan permintaan.

Kondisi ini tentu sangat mengkhawatirkan karena bisa merugikan banyak orang terutama investor dengan literasi yang rendah namun memiliki keinginan untuk kaya dalam waktu singkat.

Cara Menghindari

The greater fool theory perlu kita hindari supaya kita tidak mengalami kerugian di masa yang akan datang. Berikut beberapa cara yang perlu dilakukan supaya kita terhindar dari kondisi seperti ini:

  • Kendalikan Naluri

Secara naluri tentu kita selalu menginginkan keuntungan. Namun, naluri ini perlu dikendalikan. Jangan sampai kita terlalu mengandalkan naluri sehingga kita bertindak secara tidak logis.

Oleh karena itu, sebelum mengambil keputusan investasi selalu tanya kepada diri sendiri apakah keuntungan yang ditawarkan oleh produk ini masuk akal?

Jika Anda masih ragu, sebaiknya jangan dulu mengambil keputusan. Beri waktu sejenak untuk melakukan riset dan analisis mengenai produk tersebut. Hal ini akan membuat Anda menjadi lebih bijak dalam mengambil keputusan.

Selain itu, Anda pun jadi lebih siap dengan segala risiko yang mungkin akan terjadi karena Anda sudah memahami produk tersebut dan melakukan analisis sebelumnya.

  • Pahami Produk Investasi

Masih berkaitan dengan poin sebelumnya yaitu mengendalikan naluri. Salah satu caranya adalah dengan mempertanyakan kebenaran informasi mengenai produk investasi tersebut.

Anda perlu memahami apakah produk tersebut memiliki underlying asset atau tidak. Jika tidak memiliki underlying asset maka Anda perlu curiga bagaimana aset tersebut diperjualbelikan dan faktor apa saja yang mempengaruhinya.

Jika ternyata harga aset tersebut hanya dipengaruhi oleh faktor permintaan dan penawaran maka Anda sebaiknya tidak membeli aset tersebut. Jenis aset seperti ini adalah contoh terbaik dari the greater fool theory.

Anda akan berharap bahwa ada orang lain yang mau membeli aset yang sudah Anda beli sebelumnya dengan harga yang lebih tinggi. Kondisi ini jelas bisa menguntungkan Anda namun merugikan orang lain.

  • Buat Rencana Investasi

Rencana investasi ibarat sebuah jalan yang akan mengarahkan Anda ke tujuan investasi. Dengan adanya rencana investasi maka Anda tidak akan tersesat di tengah jalan. Kalaupun ada gangguan-gangguan dalam perjalanan investasi maka Anda akan mengacu ke rencana tersebut.

Jika menemukan produk investasi baru maka Anda akan berhenti sejenak dan melihat apakah produk tersebut sesuai dengan rencana investasi Anda atau tidak. Bayangkan jika Anda tidak memiliki rencana investasi. Tentunya Anda akan mudah tergiur dengan berbagai produk investasi yang ada di luar sana apalagi yang menawarkan keuntungan tinggi dalam waktu singkat.

Chandra Nathalie, S.E

Recent Posts

4 Emiten Batu Bara dengan Kapitalisasi Terbesar

Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang dipatok oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…

1 year ago

6 Perbedaan IMF dan Bank Dunia

International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia sekilas terlihat sama karena keduanya adalah lembaga keuangan…

1 year ago

5 Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) Bagi Perusahaan

Kegiatan suatu perusahaan tentu akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi dampak tersebut, perusahaan…

1 year ago

5 Emiten Properti dan Real Estate untuk Investasi Jangka Panjang

Investasi properti dan real estate merupakan salah satu investasi yang menarik karena menawarkan return yang…

1 year ago

Big Mac Index – Pengertian, Penerimaan dan Batasannya

Pengertian Big Mac Index Pernahkah Anda membayangkan perbandingan antara dua mata uang asing? Seperti antara…

1 year ago

4 Cara Mengecek Tanah Bebas Masalah

Investasi tanah masih menjadi idaman banyak orang mengingat besarnya keuntungan yang ditawarkan. Terkadang hal ini…

1 year ago