Perbedaan Pasar Primer dan Pasar Sekunder

Ada banyak istilah investasi yang harus diketahui oleh investor pemula. Diantaranya adalah investor harus tahu bahwasanya pasar modal dibedakan lagi menjadi dua pasar yaitu pasar primer dan sekunder.

Secara definitif, pasar adalah tempat penjual dan pembeli bertemu untuk menjual dan membeli sebuah komoditas. Dalam hal ini, pasar modal adalah tempat penjual modal (perusahaan/emiten) dan pembeli (investor) bertemu untuk menjual dan membeli sebuah komoditas berupa komoditas modal yaitu saham, obligasi, reksadana dan instrumen permodalan lainnya.

Pasar primer dan pasar sekunder juga mempertemukan perusahaan dengan investor untuk jual beli instrumen investasi. Akan tetapi keduanya memiliki beberapa perbedaan mendasar yang akan dibahas di artikel ini.

Pasar Primer

Pasar primer atau yang biasa juga disebut sebagai pasar perdana adalah tempat investor bertemu dengan perusahaan (emiten) yang baru pertama kali merilis sahamnya di bursa (IPO). Pasar ini bisa terjadi ketika investor tersebut ditawari saham oleh pihak penjamin emisi (underwriter) melalui perantara broker-dealer sebagai agen jual beli modal.

Pasar modal jenis ini memiliki beberapa karakteristik diantaranya:

1. Pihak perusahaan (emiten) menawarkan saham yang baru mereka rilis melalui pihak penjamin emisi. Pihak penjamin emisi lantas melakukan negosiasi dengan investor untuk menentukan harga saham tersebut. Oleh karena itu, investor harus membeli saham ini melalui pihak penjamin emisi juga.
2. Karena harga tidak ditentukan oleh mekanisme pasar, maka umumnya harga saham dalam pasar ini cenderung tidak berubah (tetap).
3. Bebas biaya transaksi beli.
4. Jika jumlah saham yang ingin dibeli oleh investor melebihi jumlah saham yang ditawarkan emiten tersebut (over-subscribed), maka investor akan mendapatkan saham dengan jumlah yang lebih sedikit daripada jumlah yang mereka pesan.
5. Periode waktu jual beli dalam pasar ini cukup terbatas.
6. Penawaran penjualan saham melibatkan pihak-pihak ketiga seperti, notaris, konsultan hukum dan ahli penghitung nilai.
7. Pasar primer biasa juga disebut sebagai pasar perdana atau pasar kesatu.

Pasar Sekunder

Pasar sekunder adalah tempat para investor bertemu untuk menjual dan membeli saham yang telah dirilis oleh perusahaan yang sebelumnya telah tercatat sebagai emiten di bursa.

Berbeda dengan pasar primer yang hanya terbuka untuk transaksi beli saja, transaksi di pasar sekunder bisa merupakan transaksi jual maupun transaksi beli. Hanya saja, dalam pasar ini, investor akan menghadapi investor lainnya dan bukan perusahaan atau pihak penjamin emisi.

Pasar sekunder memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut:

1. Harga saham fluktuatif. Hal ini disebabkan, dalam pasar sekunder, harga dibentuk oleh jumlah permintaan dan penawaran (mekanisme pasar) yang dilakukan oleh investor lain baik secara individu maupun melalui perusahaan penjamin emisi.
2. Terdapat biaya jual dan biaya beli yang harus dibayarkan oleh investor yang ingin menjual atau membeli saham.
3. Investor dapat menjual atau membeli saham sejumlah berapapun yang mereka mau.
4. Investor yang ingin menjual atau membeli saham harus melakukan input penawaran dan permintaan ke sistem yang telah disediakan oleh Bursa Efek Indonesia.
5. Investor dapat menjual atau membeli saham kapanpun yang mereka mau.
6. Istilah lain yang kerap digunakan untuk menggambarkan pasar jenis ini adalah pasar kedua atau secondary market.

Perbedaan Pasar Primer dan Pasar Sekunder

Dari beberapa karakteristik pasar primer dan pasar sekunder yang telah disebutkan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwasanya perbedaan kedua jenis pasar tersebut adalah:

1. Perubahan harga saham /efek lainnya. Harga saham di perusahaan primer cenderung tetap sementara di pasar sekunder cenderung fluktuatif.
2. Penetapan harga saham /efek lainnya. Pada pasar primer, harga dibentuk oleh kesepakatan antara investor dan perusahaan penjamin emisi sementara di pasar sekunder, harga ditetapkan oleh mekanisme pasar.
3. ‘Biaya. Investor yang membeli saham di pasar primer tidak dikenakan biaya transaksi sedangkan investor yang melakukan jual beli di pasar sekunder dikenakan biaya transaksi.
4. Pihak-pihak yang melakukan transaksi. Pasar primer mempertemukan perusahaan penjamin emisi dengan investor sementara pasar sekunder mempertemukan investor dengan investor lain entah itu investor individu atau investor institusi.
5. Batas waktu. Tidak ada batas waktu transaksi di pasar sekunder sedangkan transaksi di pasar primer dibatasi hanya bisa dilakukan dalam waktu yang singkat.
6. Kegiatan transaksi. Pasar primer hanya bisa untuk transaksi beli sementara pasar sekunder bisa untuk transaksi jual maupun transaksi beli.
7. Uang hasil jual beli. Dalam pasar primer, uang hasil jual beli langsung akan masuk ke perusahaan (emiten) sementara dalam pasar sekunder, uang hasil penjualan akan diberikan kepada investor yang menjual saham atau efek tersebut.
8. Pasar primer adalah tempat membeli saham-saham dari perusahaan yang baru listing di bursa sementara pasar sekunder adalah tempat memperjualbelikan saham-saham dari perusahaan yang telah menjual sahamnya di pasar primer.

Melakukan jual beli di kedua pasar tersebut memiliki potensi keuntungan dan risiko yang berbeda. Investor perlu memahami keuntungan dan risiko tersebut sebelum memutuskan membeli saham.