Properti

3 Penyebab Kenaikan Harga Properti di Indonesia

Properti menjadi salah satu pilihan investasi yang menjadi kendaraan banyak orang untuk dapat mengantarkan mereka kepada kondisi finansial yang lebih baik di masa depan. Apa yang membuat bisnis properti yang menguntungkan selalu menarik dan dinilai sebagai investasi yang sangat menguntungkan untuk masa depan? Bila kita perhatikan tentu banyak faktor yang menjadi penyebabnya, diantaranya yaitu :

Apa yang menyebabkan harga properti terus naik?

1. Kenaikan Harga Properti di Indonesia

  • Inflasi Properti

Ditengah ancaman resesi global yang mengancam setiap negara tentu dapat mempengaruhi iklim investasi termasuk sektor properti. Ancaman yang masuk salah satunya semakin rendahnya suku bunga kredit. Namun disamping itu uniknya kenaikan harga properti tetap ada potensi.

Bahkan menurut CEO Indoensia Property Watch, Ali Tranghanda mengatakan bahwa harga properti terus mengalami peningkatan, tercatat rata-rata peningkatan tersebut berada di 8% setiap tahunnya, dan jika kondisi ekonomi normal bisa berada di 10% – 15% bahkan jika sedang tinggi bisa mencapai 20% setiap tahunnya, seperti yang terjadi pada tahun 2009 hingga 2012.

Jika melihat rata-rata inflasi yang saat ini termasuk di level rendah sekitar 3% tentu berinvestasi properti akan lebih menguntungkan.

  • Lahan Penduduk Semakin Langka

Sesuai dengan prinsip ekonomi bahwa barang yang langka akan semakin mahal. Seperti itulah kondisi saat ini, dimana bukaan lahan yang layak untuk tampat tinggal  semakin menyempit akibat adanya pergeseran pemukiman dari yang padat penduduk ke area sepi penduduk.

  • Pertumbuhan Populasi Penduduk

Semakin banyaknya penduduk yang memerlukan tempat tinggal yang merupakan kebutuhan primer setiap manusia. Hal ini juga menyebabkan alih fungsi lahan lainnya menjadi pemukiman.

  • Perkembangan Kelas Menengah (Middle Affluent)

Seiring dengan kondisi ekonomi yang terus bertumbuh, hal ini dapat sejalan dengan semakin bertambahnya masyarakat kelas menengah dapat ikut mempercepat pula siklus kenaikan harga properti.

2. Nilai Investasi Properti yang Stabil

Jika berkaca pada krisis yang terjadi di Indonesia tahun 1998, nilai properti ketika dijual pun masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan harga pembelian pertama. Bahkan setelah krisis mereda, nilai jual properti langsung melonjak drastis.

Sehingga pilihan investasi properti bisa tergolong jenis investasi jangka panjang yang lebih stabil di tengah kondisi ekonomi yang terpuruk sekalipun. Karena kenaikan harga properti terbukti selalu lebih tinggi dari pada tingkat kenaikan inflasi.

3. Diversifikasi Investasi Properti

Sebagai investor properti tentu melakukan diversifikasi dalam menangkap tren yang berkembang menjadi hal yang wajar. Menciptakan bisnis properti yang menguntungkan dengan berinvestasi pada properti komersial dan non komersial misalnya.

Properti non komersial merupakan rumah tinggal yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana. Contoh non komersial seperti rumah dan apartemen. Sedangkan properti komersial adalah properti yang difungsikan untuk membuat keuntungan bagi si pemiliknya. Contoh misalkan seperti ruko, perhotelan, kos-kosan dll.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam berinvestasi properti yang menguntungkan diantaranya yaitu :

  • Lokasi

Lokasi menjadi nilai lebih yang dapat ditawarkan kepada calon konsumen, dimana lokasi yang strategis seperti di perkotaan, dekat dengan tempat kerja atau dekat dengan lokasi pusat ekonomi dapat menjadi rekomendasi utama. Selain itu akses yang mulus ke lokasi juga menjadi penting untuk melancarkan mobilitas orang. Dan perlu ditinjau juga mengenai bagaiamana prospek pengembangan kawasan.

  • Reputasi Pengembang

Melihat reputasi pengembang menjadi perhatian lebih untuk menghindari risiko bangunan tidak selesai dibangun dan banyak cacat dalam pembangunan dll

  • Harga Sewa

Dalam menentukan harga sewa juga perlu dilakukan riset pasar dengan membandingkan sektor yang sama, selain itu perlu diperhatikan juga kemampuan daya beli target market yang disasar.

Itulah penjelasan mengenai 3 Penyebab Kenaikan Harga Properti di Indonesia yang tentunya akan mema=bantu anda sebagai para broker yang ingin memiliki investasi properti untuk jangka panjang. Investasi properti memiliki ahrga yang sama dengan emas yang semakin tahun semakin naik.

Herlambang Sansan

Recent Posts

4 Emiten Batu Bara dengan Kapitalisasi Terbesar

Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang dipatok oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…

1 year ago

6 Perbedaan IMF dan Bank Dunia

International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia sekilas terlihat sama karena keduanya adalah lembaga keuangan…

1 year ago

5 Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) Bagi Perusahaan

Kegiatan suatu perusahaan tentu akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi dampak tersebut, perusahaan…

1 year ago

5 Emiten Properti dan Real Estate untuk Investasi Jangka Panjang

Investasi properti dan real estate merupakan salah satu investasi yang menarik karena menawarkan return yang…

1 year ago

Big Mac Index – Pengertian, Penerimaan dan Batasannya

Pengertian Big Mac Index Pernahkah Anda membayangkan perbandingan antara dua mata uang asing? Seperti antara…

1 year ago

4 Cara Mengecek Tanah Bebas Masalah

Investasi tanah masih menjadi idaman banyak orang mengingat besarnya keuntungan yang ditawarkan. Terkadang hal ini…

1 year ago