Investasi

Perbedaan Risiko Saham dan Obligasi

Mana lebih beresiko, investasi saham atau obligasi –Memiliki dan meminjami perusahaan melalui surat berharga yang dipasarkan di pasar modal. Membeli saham berarti investor membeli sebagian kecil kepemilikan perusahan tersebut. Sementara pada investasi obligasi anda memberi pinjaman pada perusahaan tersebut melalui surat berharga yang diterbitkan. Perusahaan akan membayar hutang yang diterbitkan beserta returnya kepada investor pemegang surat obligasi perusahaan.

Prinsipnya kedua instrumen investasi ini memiliki fokus yang sama. Sama-sama masuk di pasar modal, tujuannya pun sama yakni memperoleh suntikan dana dari investor yang membeli surat beharga perusahaan di pasar modal. Khusus untuk investor baru, ada baiknya anda mempelajari cara jual beli saham untuk pemula.

Investasi Saham VS Obligasi

Berinvestasi harus disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan masing-masing investor. Apakah investor aman memilih investasi jangka panjang atau justru memilih investasi aman jangka pendek. Seorang investor berkarakter konservatif lebih nyaman berinvestasi tanpa tekanan yang terlalu tinggi. Kebanyakan mereka memilih investasi obligasi. Sementara investor dengan karakter agresif lebih nyaman berinvestasi saham. Karena saham memberikan return yang cepat dan cukup tinggi.

Sebelum memutuskan membeli sebuah instrumen investasi. Anda bisa membandingkan satu investasi dengan yang lain. Sehingga anda bisa mengetahui apa keuntungan dan resiko dari masing-masing instrumen investasi tersebut. Trik tersebut terbukti efektif sebagai cara membeli saham di bursa efek.

Dengan membeli instrumen investasi anda juga harus siap dengan tantangan yang dimiliki oleh masing-masing instrumen investasi. Resiko-resiko tersebut jelaslah bukan sekedar perkara receh. Bagaimana investor mengelola tantangan menjadi sebuah peluang? Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut. Investor harus mampu melihat kemungkinan dibalik resiko dan investasi saham serta obligasi.

Resiko Investasi Saham

Semua investor sangat paham bahwa menempatkan dana hanya pada satu tempat sangatlah berbahaya. Karena itu melakukan diversifikasi investasi sangat diperlukan. Tujuannya agar aset milik investor tersebar pada berbagai sektor investasi. Sehingga jika kedepannya terjadi situasi yang tidak diinginkan. Investor masih dapat bertahan dari instrumen investasi lainnya.

  • Tidak Menerima Deviden – Deviden merupakan bagi hasil perusahaan kepada investor. Namun bila perusahaan mengalami kerugian, maka investor tidak akan menerima deviden. Pembagian deviden selalu di tentukan melalui RUPS.
  • Suspend – Ini mimpi buruk bagi investor. Perusahaan diberhentikan baik untuk sementara ataupun permanen oleh BEI dan OJK lantaran bermain curang seperti menaikan harga saham dengan cara yang fiktif. Hal tersebut dinilai tidak sportif dan menyalahi peraturan dalam pasar modal.
  • Delisting – Mirip dengan suspend, namun resiko perusahaan yang delisting adalah tidak lagi diperbolehkan bermain dalam pasar modal. Alias BEI tidak mau menjual saha perusahaan tersebut. Karena selalu merugi dan memiliki banyak skandal negatif seputar perusahaan.
  • Perusahaan Pailit – Jika perusahaan tempat anda berinvestasi mendadak bangkrut akan berimbas pada gagal bayar. Apabila terjadi gagal bayar maka bisa dipastikan dana investasi anda akan turut melayang. Kekhawatiran ini kerap menimpa para investor jangka panjang. Tidak ada yang bisa memprediksi kondisi sebuah perusahaan pada 10 tahun kedepan.
  • Fluktuasi Pasar – Harga saham sangat bergantung pada sentimen pasar. Sehingga harga saham terus berubah mengikuti situsi yang terjadi. Fakta ini bisa menjadi resiko namu dapat pula disebut sebagai peluang. Masih ingat penjelasn mengenai membelis saham saat kondisinya lemah.

Namun anda perlu mencari informasi. Apa alasan dari menurunnya harga saham sebuah perusahaan. Jika faktor eksternal seperti kenaika suku bunga, anda bisa membeli saham tersebut. Beda ceritanya jika saham turun lantaran manajemen keuangan mereka tidak sehat. Jangan membeli saham dari perusahaan yang tidak sehat.

Resiko Investasi Obligasi

Investor obligasi membeli surat hutang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah. Dari kepemilikan surat hutang. Investor berhak mendapatkan profit dari dana pinjaman yang diinvestasikan dalam surat hutang perusahaan. Karena membeli surat hutang, sudah pasti ada resiko di dalaminvestasi obligasi. Berikut saya rangkum beberapa resiko investasi obligasi.

Investor obligasi membeli surat hutang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah. Dari kepemilikan surat hutang. Investor berhak mendapatkan profit dari dana pinjaman yang diinvestasikan dalam surat hutang perusahaan. Karena membeli surat hutang, sudah pasti ada resiko di dalam investasi obligasi. Berikut saya rangkum beberapa resiko investasi obligasi.

  • Gagal Bayar – Perputaran uang yang tidak bagus dapat mengakibatkan sebuah perusahaan gagal bayar surat obligasi yang sudah jatuh tempo. Resiko ini besar terjadi pada perusahaan swasta. Karena membeli surat obligasi negara dijamin oleh negara bahwa akan selalu dikembalikan menggunakan dana APBN
  • Capital Loss – Perubahan suku bunga, persoalan politik ekonomi, permasalah global dan kerusuhan dalam negri menyebakan peristiwa capital loss. Capital loss adalah momen dimana investor merugi karena harga obligasi di bandrol lebih rendah dari harga saat membeli.
  • Likuiditas – Surat obligasi cukup sulit di jual kembali dalam tempo singkat. Investasi obligasi dinilai tidak cukup likuid. Jika terpaksa menjual kembali surat obligasi sebelum jatuh tempo. Maka investor akan mengalami kerugian.

Dengan mengetahui resiko dan tantangan dalam berinvestasi saham atau obligasi. Anda dapat bebas memutuskan instrumen investasi manakah yang cocok dan menarik. Selamat berinvestasi.

Jendela Pita

Recent Posts

4 Emiten Batu Bara dengan Kapitalisasi Terbesar

Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang dipatok oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…

1 year ago

6 Perbedaan IMF dan Bank Dunia

International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia sekilas terlihat sama karena keduanya adalah lembaga keuangan…

1 year ago

5 Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) Bagi Perusahaan

Kegiatan suatu perusahaan tentu akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi dampak tersebut, perusahaan…

1 year ago

5 Emiten Properti dan Real Estate untuk Investasi Jangka Panjang

Investasi properti dan real estate merupakan salah satu investasi yang menarik karena menawarkan return yang…

1 year ago

Big Mac Index – Pengertian, Penerimaan dan Batasannya

Pengertian Big Mac Index Pernahkah Anda membayangkan perbandingan antara dua mata uang asing? Seperti antara…

1 year ago

4 Cara Mengecek Tanah Bebas Masalah

Investasi tanah masih menjadi idaman banyak orang mengingat besarnya keuntungan yang ditawarkan. Terkadang hal ini…

1 year ago