Investasi

6 Perbedaan Investasi dan Spekulasi

Pada dasarnya baik investasi maupun spekulasi bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari aset yang ditanamkan di pasar modal. Lain daripada itu, investasi dan spekulasi sama-sama membutuhkan kemampuan analisis pasar modal.

Namun, keduanya memiliki perbedaan yang cukup mencolok dari sisi cara mencapai tujuan dan risiko. Berikut ini penjelasan dari perbedaan investasi dan spekulasi secara rinci:

1. Tujuan dan Jangka Waktu

Umumnya tujuan investasi adalah mengakumulasi modal untuk mencapai tujuan tertentu. Maka, tidak heran apabila jangka waktu yang diperlukan investor untuk mencapai tujuan investasi cukup lama. Akibatnya, dana investasi kemungkinan akan dijual setelah satu tahun atau bahkan bertahun tahun.

Hal ini berbeda dengan spekulan. Tujuan utama dari tindakan spekulasi adalah untuk mencapai keuntungan maksimum terlepas dari berapa lama pun jangka waktu yang dibutuhkan.

Akibatnya, spekulan cenderung melakukan jual beli efek dalam waktu yang pendek mulai dari satu hari atau berminggu minggu. Asalkan harga saham yang spekulan tersebut mengalami kenaikan atau berpotensi mengalami penurunan, maka dia akan menjualnya.

2. Tingkat Risiko

Meskipun investasi secara umum juga memiliki risiko dengan tingkat yang berbeda-beda, namun pada umumnya tingkat risiko dalam investasi cenderung lebih rendah daripada spekulasi.

Sebab, dalam investasi Anda bisa menyesuaikan tingkat risiko dan tingkat return yang ingin Anda peroleh dengan cara memilih produk yang tepat dan diversifikasi portofolio. Selain itu, tingkat risiko investasi juga lebih rendah sebab dalam jangka panjang, harga efek tidak hanya mengalami penurunan tetapi juga peningkatan.

Di sisi lain spekulan memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi karena mereka harus melakukan jual beli dalam jangka waktu yang relatif singkat. Bahkan tidak jarang para spekulan terikat kontrak penjualan dalam jangka waktu pendek dengan perusahaan efek yang mengakibatkan mereka harus menjual efek yang mereka miliki entah ketika harganya sedang naik atau sedang turun.

Oleh karena itu, tindak spekulasi tidak disarankan untuk dilakukan oleh investor pemula. Karena risiko yang tinggi ini, investor yang berniat untuk melakukan spekulasi harus memiliki modal yang cukup besar, penguasaan teknis pasar modal yang baik, pemahaman hukum yang berlaku dengan baik serta memiliki waktu yang cukup untuk menganalisis.

Saat ini banyak aplikasi atau software yang menjanjikan kemudahan dalam melakukan tindakan spekulasi dan menganalisisnya. Namun, Anda tetap harus berhati-hati karena bisa jadi tingkat risiko spekulasi kurang cocok untuk Anda.

Pastikan aplikasi atau software tersebut diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga tindakan Anda mendapat payung hukum yang tepat.

3. Dana Yang Digunakan

Investor seringkali merupakan orang yang cukup berhati hati dalam investasi sehingga mereka akan menggunakan uang ‘dingin’ untuk membeli efek. Uang dingin adalah uang yang didapatkan dari hasil kerja keras investor tersebut dan tidak sedang digunakan untuk keperluan apapun.

Berkebalikan dengan investor, spekulan tak jarang menggunakan dana pinjaman untuk membeli efek. Dana pinjaman tersebut bisa jadi dari rekanan individu mereka atau dari perusahaan efek.

4. Fokus Analisis

Baik dalam investasi atau spekulasi, Anda tidak bisa sembarangan memilih efek yang Anda beli. Anda perlu melakukan kajian khusus untuk memilih manakah produk terbaik yang akan memberikan keuntungan pada masa depan.

Hanya saja analisis dalam investasi melibatkan analisis kondisi riil perusahaan penerbit saham tersebut. Artinya, Anda tidak hanya mempelajari pergerakan harga saham atau efek lain yang diterbitkan perusahaan tersebut di bursa tetapi juga Anda harus mengkaji kondisi finansial dan kinerja perusahaan tersebut secara keseluruhan.

Di sisi lain, fokus analisis tindakan spekulasi adalah jumlah permintaan dan penawaran sebuah saham di bursa. Oleh karena itu, tidak heran seringkali spekulan membeli ‘saham gorengan’ untuk maksud tertentu. Saham gorengan adalah saham yang harganya dikontrol dengan sedemikian rupa oleh segelintir spekulan.

5. Fokus Jenis Produk yang Dibeli

Walaupun spekulan sering menjual dan membeli saham gorengan (yang harus di antisipasi oleh investor), spekulan lebih fokus ke produk-produk seperti pasar komoditas, pasar opsi, taruhan dan lain sebagainya.

Investor yang hanya melakukan tindak investasi biasanya lebih fokus pada produk-produk yang memiliki korelasi dengan pasar riil yang jelas saja seperti saham, Exchange Traded Fund (ETF), obligasi atau reksa dana.

6. Pengaruh Isu yang Berkembang

Disadari atau tidak, isu atau gosip yang berkembang, terutama isu ekonomi dan politik memiliki pengaruh dalam kondisi pasar modal. Seorang investor sejati akan memeriksa dan menganalisis kebenaran isu tersebut.

Apabila isi isu tersebut negatif tetapi tidak benar atau perkembangan isu tidak memengaruhi kondisi kinerja perusahaan, maka investor kemungkinan tidak akan melakukan tindakan apapun karena masih meyakini bahwa investasi di perusahaan tersebut akan menguntungkan dalam jangka panjang.

Lain halnya dengan spekulan. Karena jatuh tempo investasi spekulan jauh lebih pendek daripada investasi biasa, maka spekulan akan dengan cepat menanggapi sebuah isu mengenai sebuah perusahaan entah dengan menjual atau membeli saham perusahaan tersebut.

Seorang investor pemula yang seringkali tidak punya kemampuan dan waktu yang cukup untuk menganalisis investasi seringkali terjebak dengan perilaku spekulasi. Oleh sebab itu, ada baiknya jika Anda investor pemula Anda mulai berinvestasi dengan reksa dana terlebih dahulu. Sebab, dengan reksa dana manajer investasi akan mengelola dana Anda.

Januar Iskandar, S.E.

Recent Posts

4 Emiten Batu Bara dengan Kapitalisasi Terbesar

Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang dipatok oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…

1 year ago

6 Perbedaan IMF dan Bank Dunia

International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia sekilas terlihat sama karena keduanya adalah lembaga keuangan…

1 year ago

5 Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) Bagi Perusahaan

Kegiatan suatu perusahaan tentu akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi dampak tersebut, perusahaan…

1 year ago

5 Emiten Properti dan Real Estate untuk Investasi Jangka Panjang

Investasi properti dan real estate merupakan salah satu investasi yang menarik karena menawarkan return yang…

1 year ago

Big Mac Index – Pengertian, Penerimaan dan Batasannya

Pengertian Big Mac Index Pernahkah Anda membayangkan perbandingan antara dua mata uang asing? Seperti antara…

1 year ago

4 Cara Mengecek Tanah Bebas Masalah

Investasi tanah masih menjadi idaman banyak orang mengingat besarnya keuntungan yang ditawarkan. Terkadang hal ini…

1 year ago