Reksadana adalah salah satu instrumen investasi alternatif yang bisa Anda beli apabila Anda baru memulai perjalanan investasi Anda dan masih belum memiliki waktu yang cukup untuk belajar instrumen keuangan lainnya.
Reksadana terdiri dari berbagai macam jenis. Salah satunya adalah reksadana pendapatan tetap. Pahami apa itu reksadana pendapatan tetap, bagaimana risiko dan contohnya dengan membaca artikel ini sampai selesai.
Contents
Reksadana pendapatan tetap adalah jenis reksadana yang lebih dari 80% investasinya dialokasikan untuk obligasi atau surat utang. Surat utang dan obligasi di sini bukan sembarangan, melainkan surat utang dan obligasi yang memiliki periode jatuh tempo lebih dari 1 tahun dan secara rutin memberikan imbal hasil.
Manajer investasi yang mengelola portofolio reksadana ini umumnya akan menginvestasikan kembali imbal hasil yang didapatkan sehingga kinerja reksadana ini menjadi lebih maksimal. Oleh sebab itu, reksadana ini disebut reksadana pendapatan tetap.
Reksadana pendapatan tetap memiliki beberapa keuntungan berikut ini:
Namun demikian, lama pencairan dana ini bervariasi dari 2 hari hingga 1 minggu, sehingga kiranya reksadana kurang cocok untuk menyimpan dana yang difungsikan untuk keperluan yang sangat mendadak.
Prinsip high risk high return masih berlaku pada investasi dalam produk ini. Artinya, karena return yang ditawarkan reksadana jenis ini lebih tinggi daripada reksadana pasar uang ataupun deposito, maka tingkat risiko yang harus dihadapi oleh investor jadi lebih tinggi juga.
Secara singkat, hal ini disebabkan karena lebih dari 80% portofolio investasi reksadana jenis ini adalah untuk surat utang jangka menengah (lebih dari 1 tahun) yang mana dalam jangka waktu sepanjang itu, ada banyak kemungkinan yang bisa terjadi. Kemungkinan-kemungkinan tersebut antara lain:
Diketahui:
Pada tanggal 1 Juni 2021, Anda membeli reksadana pendapatan tetap A dengan mengeluarkan modal sebesar 100.000 rupiah. Ketika itu, harga reksadana tersebut adalah sebesar 1.000 per unit. Oleh karena itu, Anda mendapatkan reksadana pendapatan tetap sebanyak 100 unit. Dua tahun kemudian, harga reksadana pendapatan tetap A naik menjadi 1.250 per unit.
Ditanya:
Berapa persenkah keuntungan investasi Anda?
Dijawab:
1250 per unit x 100 unit = 125.000
125.000 -100.000 = 25.000
25.000 : 100.000 = 25%
Dari pemaparan di atas terlihat bahwasanya investasi di reksadana pendapatan tetap adalah investasi yang cukup menguntungkan dan berisiko. Oleh karena itu, investasi jenis ini cocok untuk Anda gunakan sebagai tempat menyimpan dana yang ingin Anda gunakan untuk keperluan dalam satu atau dua tahun ke depan.
Selain itu, investasi jenis ini juga cocok untuk digunakan oleh para investor pemula. Sebab, investor pemula tidak perlu mengeluarkan banyak usaha dan belajar mengenai dunia pasar modal.
Reksadana pendapatan tetap juga bisa dibeli hanya dengan uang 10 ribu rupiah sehingga Apabila investor tersebut masih ragu, kerugian yang bisa dia tanggung dapat lebih rendah.
Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang dipatok oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…
International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia sekilas terlihat sama karena keduanya adalah lembaga keuangan…
Kegiatan suatu perusahaan tentu akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi dampak tersebut, perusahaan…
Investasi properti dan real estate merupakan salah satu investasi yang menarik karena menawarkan return yang…
Pengertian Big Mac Index Pernahkah Anda membayangkan perbandingan antara dua mata uang asing? Seperti antara…
Investasi tanah masih menjadi idaman banyak orang mengingat besarnya keuntungan yang ditawarkan. Terkadang hal ini…