Reksadana dan saham merupakan jenis investasi yang banyak dipilih para investor. Namun apa perbedaan keduanya? Dan mana yang lebih bagus untuk dijalankan investor pemula? Berikut ulasannya, untuk memahami tentang reksadana dan saham, sehingga Anda bisa menentukan mana investasi yang tepat dan sesuai dengan kondisi keuangan Anda.
Contents
Reksadana bisa dikatakan pilihan yang tepat, terlebih bagi anda yang tidak ingin ribet. Banyak instrumen investasi yang bisa dipilih, serta dana yang masuk ke reksadana akan dijalankan oleh manajer investasi. Sehingga kita tidak perlu terlalu sering memantaunya.
Manajer investasi yang akan mengalokasikan dana kita ke dalam salam, obligasi, pasar uang atau intrumen lainnya. Tentu saja, kita harus memastikan manajer invesati kinerjanya bagus, sehingga dana pun teralokasi dengan baik, agar kita bisa mendapatkan imbal hasil.
Beberapa keunggulan yang ada dalam reksadana diantaranya sebagai berikut:
Karena alokasi dananya ke banyak instrumen, sehingga hasil yang didapat pun juga tergantung kemana manajer investasi mengalokasikan dananya. Bila mayoritas ke saham, maka imbal hasilnya bisa lebih tinggi dibanding obligasi dan pasar uang.
Saham memiliki risiko cukup tinggi dan memakan banyak waktu bagi pemula, karena harus memantau sendiri pergerakannya. Namun terlepas dari resikonya, imbal hasil atau keuntungannya yang didapat lebih besar dari reksadana.
Perlu kecermatan dan kemampuan untuk mampu membaca grafik saham serta laporan keuangan dari perusahaan yang sahamnya kita beli. Pastikan juga bahwa kita membeli saham dari emiten yang memang kinerjanya bagus dan tidak terjebak di saham gorengan.
Modal yang dibutuhkan pun cukup besar, apalagi bila membeli saham yang fundamentalnya bagus. Namun tidak menutup kemungkinan, ada saham yang harganya masih rendah dan berfundamental bagus.
Berikut keunggulan investasi saham:
Pada dasarnya semua investasi tetap memiliki kelebihan maupun kekurangan masing-masing. Bila dilihat dari faktor risikonya, reksadana memang lebih aman untuk pemula. Namun bila Anda memiliki modal yang cukup banyak, tidak ada salahnya langsung masuk ke investasi saham.
Semua itu kembali lagi pada anda masing-masing. Pilihlah sesuai kemampuan keuangan Anda, bila memang budget investasinya masih rendah, tidak ada salahnya mencoba reksadana atau menabung rutin per bulan untuk membeli saham yang Anda inginkan.
Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang dipatok oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…
International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia sekilas terlihat sama karena keduanya adalah lembaga keuangan…
Kegiatan suatu perusahaan tentu akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi dampak tersebut, perusahaan…
Investasi properti dan real estate merupakan salah satu investasi yang menarik karena menawarkan return yang…
Pengertian Big Mac Index Pernahkah Anda membayangkan perbandingan antara dua mata uang asing? Seperti antara…
Investasi tanah masih menjadi idaman banyak orang mengingat besarnya keuntungan yang ditawarkan. Terkadang hal ini…