Sebagai seorang investor, Anda tentu ingin memperoleh keuntungan sebesar mungkin. Tidak sedikit pula orang yang giat mempelajari berbagai metode analisis untuk meraih tujuan investasi.
Dalam rangka menetapkan sasaran investasi yang tepat, terdapat beberapa aspek kuantitatif sebagai pertimbangan penting. Salah satunya adalah Return on Equity (ROE) atau juga disebut dengan Rasio Pengembalian Ekuitas. Parameter super populer ini banyak digunakan karena performa yang sudah terbukti.
Contents
Berdasarkan terjemahannya, Return on Equity (ROE) berarti pengembalian atau imbal hasil atas ekuitas. Artinya, ROE menunjukkan suatu persentase mengenai keuntungan yang diperoleh terhadap ekuitas atau modal.
ROE menggambarkan kemampuan suatu bisnis atau perusahaan untuk mengelola ekuitas menjadi laba. Semakin tinggi nilai ROE maka semakin tinggi pula kemampuan perusahaan dalam mencetak laba. Hal ini berperan penting dalam shareholder value creation atau penciptaan value sesuai dengan ekspektasi para pemegang saham.
Contoh ROE yang diperoleh berbagai perusahaan pada beberapa kuartal di tahun 2020 antara lain adalah BNI (2,9%), Gudang Garam (4,58%), dan Aneka Tambang (4,42%).
Melalui ROE, terdapat berbagai manfaat yang dapat diperoleh sebagai berikut:
Perhitungan ROE melibatkan dua faktor penting yaitu laba bersih dan ekuitas. Peninjauan atas kedua faktor ini termasuk ke dalam langkah dasar dalam cara membaca laporan keuangan perusahaan.
Laba bersih atau net income merupakan hasil selisih antara pendapatan dengan pengeluaran biaya produksi kemudian dikurangi dengan biaya pajak.
Sementara ekuitas ialah representasi kepemilikan atas suatu aset dalam bentuk jumlah penanaman modal. Nominal ekuitas dapat dilihat pada laporan posisi keuangan atau neraca. Hal ini meliputi saham, dividen, modal yang disetor, dan laba yang ditahan.
Rumus ROE = (Laba Bersih : Ekuitas) x 100%
Supaya lebih mudah dimengerti, berikut ini merupakan salah satu contoh kasus penghitungan ROE:
Suatu perusahaan XYZ mencetak laba bersih sebesar Rp 700.000.000. Sementara itu, nilai ekuitas rata-rata para pemegang saham ialah sebesar Rp 600.000.000. Nilai ROE perusahaan XYZ adalah pembagian antara laba bersih dengan ekuitas kemudian dikalikan 100%.
Maka ROE perusahaan XYZ:
ROE = (Rp 700.000.000 : Rp 600.000.000 ) x 100% = 1,6 atau 160% ROE.
Saat meninjau hasil ROE, terdapat beberapa aspek yang perlu diingat. Salah satunya adalah skala atau ukuran bisnis. Pada perusahaan kecil, ketersediaan modal atau ekuitas pun akan relatif kecil sehingga sangat mungkin menghasilkan tingkat ROE yang tidak besar. Hal sebaliknya juga berlaku pada perusahaan dengan modal besar sehingga memungkinkan untuk pencapaian ROE fantastis.
Saat telah berhasil memperoleh ukuran ROE, tidak jarang para investor masih mengalami kebingungan. Hal ini juga termasuk rasa belum yakin mengenai keputusan investasi. Supaya nilai ROE dapat membantu Anda, berikut ini merupakan tips ampuh terkait penggunaan ROE:
Penjelasan seputar Return on Equity (ROE) di atas, semoga membantu investor dalam mempelajari dan melakukan persiapan sebelum memutuskan membeli saham.
Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang dipatok oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…
International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia sekilas terlihat sama karena keduanya adalah lembaga keuangan…
Kegiatan suatu perusahaan tentu akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi dampak tersebut, perusahaan…
Investasi properti dan real estate merupakan salah satu investasi yang menarik karena menawarkan return yang…
Pengertian Big Mac Index Pernahkah Anda membayangkan perbandingan antara dua mata uang asing? Seperti antara…
Investasi tanah masih menjadi idaman banyak orang mengingat besarnya keuntungan yang ditawarkan. Terkadang hal ini…