Investasi

5 Risiko Investasi di Pasar Modal dalam Bentuk Saham

Risiko investasi saham jangka panjang terutama risiko investasi di pasar modal selalu ada, tepatnya jika Anda memilih instrumen investasi di pasar modal seperti saham. Meski demikian, berinvestasi di pasar modal dapat menjaga nilai uang yang Anda tabung sekarang. Sehingga, tidak mudah tergerus inflasi. 

Sebagai investor, Anda perlu mengetahui bahwa ada lembaga-lembaga keuangan yang mengatur jalannya investasi di Indonesia, salah satunya adalah Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Lembaga inilah yang turut mengawasi keseimbangan investasi pasar modal, juga mengingatkan Anda terhadap investasi pasar modal yang bodong. 

Karena begitu berisikonya investasi di pasar modal, berikut ini risiko-risiko yang perlu Anda ketahui. Dengan begitu, Anda bisa meminimalisasi risiko kerugian investasi di pasar modal, khususnya dalam bentuk saham. 

1. Risiko bisnis perusahaan

Sebelum Anda menginvestasikan uang dalam bentuk saham, ada baiknya Anda kenal dahulu perusahaan seperti apa yang Anda investasikan. Apakah itu perusahaan tambang dan mineral? Apakah itu perusahaan ritel? Atau bahkan perbankan dan telekomunikasi? 

Dengan mengenal perusahaan dan jenis produk yang diperjualbelikan, Anda bisa mengetahui bagaimana risiko bisnis perusahaannya. Sebagai tips, Anda bisa membaca laporan tahunan yang dimiliki perusahaan tersebut dan Anda bisa mengukur resiko membeli saham perusahaan tersebut.

2. Risiko emosional

Sebagai investor yang memiliki risiko pemegang saham, tentunya Anda tidak asing lagi dengan rasa takut dan rakus terhadap pergerakan harga saham. Emosi-emosi itu biasa disebut greed dan fear. Rasa rakus (greed) merupakan kondisi investor yang ingin meraup keuntungan lebih saat harga saham mengalami kenaikan atau floating profit yang bagus. Berkebalikan dengan rasa takut (fear) merupakan rasa khawatir atau cemas ketika harga saham mengalami penurunan atau floating loss

Untuk mengurangi risiko emosional ini, Anda perlu mengetahui nilai intrinsik sebuah saham. Nilai intrinsik saham atau intrinsic value adalah nilai sesungguhnya dari suatu saham. Nilai intrinsik ini berbeda dengan nilai pasar (market value) dan nilai buku (book value). Karena, nilai intrinsik memperhitungkan aset terlihat seperti ekuitas dan aset tidak terlihat (brand, kredibilitas manajemen, kompetisi bisnis, reputasi, nama besar, dll). 

3. Risiko kondisi ekonomi dan politik

Umumnya, sebagai investor kerap dikelilingi berita ekonomi, finansial, dan investasi di televisi, media cetak, atau media daring. Gunanya agar wawasan investor semakin kaya demi keputusan dan analisis yang tajam dan waras. Begitu pula dengan risiko investasi di pasar modal.

Transparansi informasi mengenai kondisi ekonomi dan politik terus diekspos agar investor tahu kapan harga pergerakan saham naik dan turun. Khususnya bila terjadi krisis ekonomi, pemilihan presiden, unjuk rasa, gejolak ekonomi, dan lain-lain. 

Sebagai tips, jika hal itu terjadi, alihkanlah uang investasi Anda ke instrumen investasi risiko rendah. Misalnya reksa dana pasar uang, obligasi, surat utang, sukuk, atau deposito. Dengan begitu, nilai uang yang Anda investasikan tidak cepat tergerus fluktuasi harga saham. 

4. Risiko likuiditas

Berinvestasi di pasar modal, khususnya dalam bentuk saham, cukup berkaitan dengan nilai kapitalisasi dan besar transaksi sebuah saham. Karena itu, likuiditas sebuah saham sangatlah penting agar penjualan saham lebih mudah jika terdapat faktor yang tidak terduga. 

Agar lebih mudah diingat, semakin likuid nilai saham sebuah perusahaan, semakin mudah pula Anda menjual sahamnya. Artinya, kegiatan jual-beli saham untuk pemula pun lebih mudah dijangkau. Jika ada perusahaan yang sulit mendapatkan kepercayaan publik, mendapat peringatan dari OJK, atau dilabeli simbol tertentu di aplikasi jual-beli saham, maka Anda patut berhati-hati. Perusahaan ini kemungkinan besar tidak begitu likuid, dan bisa saja Anda sulit menjual saham karena tidak ada pembelinya. 

5. Risiko nilai tukar mata uang

Risiko nilai tukar mata uang erat kaitannya dengan kondisi ekonomi dan politik. Contoh kasus, jika ada unjuk rasa di sebuah negara, negara berhutang banyak dan inflasi, didukung dengan penggulingan presiden, akan membuat nilai tukar mata uang menurun drastis. Akibatnya, bursa saham bergejolak dan merontokkan harga-harga saham. 

Nilai tukar mata uang pun tidak serta-merta berubah cepat. Tentu ada sebab-sebab tertentu, misalnya pertumbuhan negara yang lemah dan pasar ekspor tertutup. Karena itu, jika ada perubahan nilai tukar mata uang, Anda perlu waspada. 

Tips mengurangi risiko investasi di pasar modal

Sebagai tips dengan mengurangi meminimlisir resiko investasi saham jangka panjang di pasar modal, ini yang bisa Anda lakukan:

  • Kenalilah tipe investor Anda, apakah moderat, agresif, atau konservatif?
  • Kemudian, selalu siaga dana darurat. Karena apapun instrumen investasinya, selalu ada risiko yang membuat Anda rugi dan kehilangan.
  • Lalu, kenali betul bahwa Anda tahu dan sadar terhadap apa yang diinvestasikan. Jangan sampai Anda berinvestasi saham yang harganya murahan dan tidak wajar, atau investasi bodong.
  • Terakhir, evaluasi aktivitas investasi Anda, berapa untung dan ruginya dalam jangka waktu 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun, atau beberapa tahun mendatang. Dengan begini, Anda bisa cepat memutuskan jual saham di momen tepat dan mengalihkan uang Anda ke perusahaan yang profitable.

Dari lima risiko investasi di pasar modal, khususnya dalam bentuk saham, manakah risiko yang pernah Anda alami? Bagaimana Anda mengatasinya? Semoga ini membantu Anda tetap investasi aman untuk pemula.

Nadia K. Putri

Penulis konten lepas dengan topik gaya hidup, travel, properti dan milenial. Kunjungi nadiakhadijah.com untuk silaturahmi.

Recent Posts

4 Emiten Batu Bara dengan Kapitalisasi Terbesar

Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang dipatok oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…

1 year ago

6 Perbedaan IMF dan Bank Dunia

International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia sekilas terlihat sama karena keduanya adalah lembaga keuangan…

1 year ago

5 Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) Bagi Perusahaan

Kegiatan suatu perusahaan tentu akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi dampak tersebut, perusahaan…

1 year ago

5 Emiten Properti dan Real Estate untuk Investasi Jangka Panjang

Investasi properti dan real estate merupakan salah satu investasi yang menarik karena menawarkan return yang…

1 year ago

Big Mac Index – Pengertian, Penerimaan dan Batasannya

Pengertian Big Mac Index Pernahkah Anda membayangkan perbandingan antara dua mata uang asing? Seperti antara…

1 year ago

4 Cara Mengecek Tanah Bebas Masalah

Investasi tanah masih menjadi idaman banyak orang mengingat besarnya keuntungan yang ditawarkan. Terkadang hal ini…

1 year ago