Reksadana

6 Tips Investasi Reksa Dana Saham

Berinvestasi reksa dana saham dapat dikatakan cukup tricky. Pasalnya, nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana saham bergantung pada nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Jika IHSG mengalami kenaikan, maka kinerja reksa dana saham akan menguntungkan. Sebaliknya, jika IHSG terkoreksi, maka akan mempengaruhi performa reksa dana saham.

Namun jangan khawatir, investasi reksa dana saham bisa Anda lakukan dengan jangka waktu 3-5 tahun lebih. Gunanya, agar imbal hasil investasi reksa dana saham maksimal. Lantas, bagaimana tips investasi reksa dana saham? Inilah 6 tips investasi reksa dana saham. 

1. Sesuaikan dengan kondisi finansial

Sebelum berinvestasi reksa dana saham, sesuaikan dahulu kondisi finansial Anda. Gunanya, agar Anda mempunyai backup ketika Anda membutuhkan dana secara darurat. Misalnya sakit, reparasi barang, dan lain-lain. Selain itu, pastikan pula bahwa Anda memiliki tabungan cukup untuk backup investasi di portofolio lain. Jika Anda mengalami kerugian investasi reksa dana saham, Anda masih memiliki pegangan dana untuk berinvestasi di emas, obligasi atau sukuk, dan saham. 

2. Pahami profil risiko

Salah satu poin penting cara berinvestasi reksadana adalah mengetahui profil risiko. Profil risiko merupakan indikator yang digunakan untuk menilai investor dalam mentolerir risiko berinvestasi. Profil risiko perlu diketahui setiap investor guna mengetahui gaya berinvestasi dan cara mengelolanya. Profil risiko terdiri atas:

  • Tipe Konservatif. Tipe konservatif bertoleransi rendah, cenderung tidak ingin mengambil risiko atas investasi yang dilakukan. Sehingga, memilih jenis investasi stabil, berisiko rendah atau tidak berisiko sama sekali seperti reksa dana pasar uang. Tipe investor ini tidak begitu peduli terhadap keuntungan atau return investasi, asalkan modal awal yang ditanamkan tidak hilang.
  • Tipe Moderat. Investor tipe moderat masih memiliki toleransi atas risiko dan keuntungan investasi. Namun, cenderung berhati-hati memilih instrumen yang aman, seperti reksa dana pendapatan tetap dan campuran.
  • Tipe Agresif. Investor tipe agresif menyukai hal-hal menantang, termasuk risiko dan return investasi. Investor ini berani menaruh modal di instrumen berisiko tinggi dengan return tinggi seperti reksa dana saham atau saham.

3. Beli saat harga turun

Dalam satu prospektus reksa dana saham, terdapat varian emiten dari berbagai lini industri. Mulai dari makanan hingga perbankan, dipilih yang terbaik berdasarkan kinerjanya. Sementara itu, ada ratusan emiten saham dengan variasi harga, mulai dari murah, menengah dan mahal.

Saham-saham murah biasanya seharga Rp500-1900 per lot. Jika 1 lot saham 100 lembar, maka totalnya adalah Rp 50.000. Saham harga menengah biasanya seharga di atas Rp 2000/lot. Terakhir, saham harga mahal biasanya seharga di atas Rp 10.000/lot.

Harga per lot saham ini bergerak sesuai kondisi IHSG dalam jangka waktu tertentu. Ketika IHSG bergerak naik, maka harga-harga saham pun ikut naik. Begitu juga sebaliknya. Saham ini dikumpul menjadi satu portofolio sendiri ke dalam reksa dana saham oleh manajer investasi. Anda bisa melihat rincian harga saham per emiten di prospektus. 

Salah satu cara ampuh cara membeli reksa dana saham adalah belilah reksa dana saham saat harga turun. Harga saham turun, turut mempengaruhi NAB dan imbal hasil reksa dana saham. Sehingga, ketika harga saham naik, maka Anda dapat menjual reksa dana saham dan mendapatkan imbal hasil yang tinggi. 

4. Jangan panic selling

IHSG yang terkoreksi merah, membuat harga-harga saham menurun drastis. Terlebih jika itu dipengaruhi faktor sosial, politik, dan ekonomi di dalam dan luar negeri. Maka akan ada aksi investor “panic selling“. 

Apa itu panic selling? Panic selling adalah sebuah istilah yang menggambarkan kondisi pasar modal yang mengalami penjualan saham dalam volume besar. Kondisi yang menyebabkan indeks harga saham turun drastis ini dapat mempengaruhi psikologi investor. Pada istilah dalam saham, kondisi ini disebut bearish. Sehingga, investor menjadi panik dan cepat-cepat menjual sahamnya. 

Panic selling memang membuat Anda sedikit mengalami kerugian. Namun justru penyesalan datang di akhir ketika kondisi pasar kembali pulih (recovery). Harga reksa dana saham turun seharusnya adalah momentum Anda untuk meraup harga pembelian murah. Sehingga ketika pasar recovery, Anda mendapatkan imbal hasil yang besar.

Karena itu, pastikan tujuan investasi reksa dana saham Anda. Cek prospektus reksa dana saham Anda dengan melihat emiten yang memiliki fundamental stabil dan kinerja baik.

5. Pantau berita ekonomi

Sebagai investor yang cerdas, sudah sebaiknya Anda mengikuti perkembangan ekonomi dan finansial melalui berita. Berita ekonomi akan memberikan pengetahuan dan wawasan tentang pasar modal, beserta analisis fundamental dan teknikal. Dengan begitu, Anda lebih matang memutuskan kapan harus membeli atau menjual reksa dana saham, serta mengetahui cara bermain reksa dana dengan tepat. 

6. Konsisten berinvestasi

Kunci investasi reksa dana saham bagi pemula adalah konsisten berinvestasi. Rutinlah mengisi ulang rekening dana nasabah (RDN) reksa dana saham Anda setiap bulan. Tidak harus banyak, tapi tetap konsisten. Lalu, pantau perkembangan pasar modal, khususnya pergerakan harga tiap emiten di prospektus. 

Itulah 6 tips investasi reksa dana saham. Semoga tips ini membantu Anda tetap konsisten investasi apapun kondisi pasarnya dan menikmati keuntungan investasi reksadana saham.

Nadia K. Putri

Penulis konten lepas dengan topik gaya hidup, travel, properti dan milenial. Kunjungi nadiakhadijah.com untuk silaturahmi.

Recent Posts

4 Emiten Batu Bara dengan Kapitalisasi Terbesar

Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang dipatok oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…

1 year ago

6 Perbedaan IMF dan Bank Dunia

International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia sekilas terlihat sama karena keduanya adalah lembaga keuangan…

1 year ago

5 Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) Bagi Perusahaan

Kegiatan suatu perusahaan tentu akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi dampak tersebut, perusahaan…

1 year ago

5 Emiten Properti dan Real Estate untuk Investasi Jangka Panjang

Investasi properti dan real estate merupakan salah satu investasi yang menarik karena menawarkan return yang…

1 year ago

Big Mac Index – Pengertian, Penerimaan dan Batasannya

Pengertian Big Mac Index Pernahkah Anda membayangkan perbandingan antara dua mata uang asing? Seperti antara…

1 year ago

4 Cara Mengecek Tanah Bebas Masalah

Investasi tanah masih menjadi idaman banyak orang mengingat besarnya keuntungan yang ditawarkan. Terkadang hal ini…

1 year ago