Investasi

Rebalancing Portofolio: Pengertian – Fungsi dan Jenis

Salah satu strategi yang perlu diketahui dalam berinvestasi adalah rebalancing portofolio. Ini merupakan salah satu strategi yang kamu perlukan untuk menjaga keseimbangan pada investasi kamu. Lalu apa fungsi strategi ini dan bagaimana cara melakukannya?

Pengertian Rebalancing Portofolio

Secara mudah, pengertian rebalancing portofolio adalah cara untuk kembali menyesuaikan alokasi investasi yang kamu ke tujuan awal. Ketika kamu baru memulai investasi, pasti kamu sudah punya berbagai tujuan investasi. Dari mulai berapa lama jangka waktu yang kamu harapkan sampai berapa hasil yang kamu inginkan.

Namun seiring dengan perjalanan, maka aset yang kamu punya ini akan memiliki pertumbuhan yang berbeda. Inilah yang nantinya akan membuat portofolio kamu menjadi berubah. Inilah yang nantinya akan kembali kamu sesuaikan dengan menggunakan strategi rebalancing portofolio.

Fungsi Rebalancing Portofolio

Salah satu fungsi dari melakukan rebalancing portofolio adalah menyesuaikan kembali aset yang kamu punya saat ini dengan tujuan awal kamu saat berinvestasi. Nantinya, rebalancing portofolio ini sendiri akan bertujuan untuk memaksimalkan semua keuntungan yang kamu miliki.

Dalam beberapa kasus, untuk melakukan rebalancing portofolio ini maka sebaiknya lakukanlah konsultasi dengan manajer investasi yang mengelola aset yang kamu punya. Selain mengembalikan ke komposisi awal, salah satu tujuan dari rebalancing juga adalah memastikan kamu tidak fokus hanya pada satu aset. 

Selain itu, rebalancing juga bertujuan untuk membuat imbal hasil yang kamu dapatkan sesuai dengan tingkat profil risiko kamu. Dalam hal ini, bisa saja dalam perjalanannya portofolio yang kamu punya tidak sejalan dengan profil risiko investasi kamu, maka di sinilah perlu dilakukan investasi.

Jenis Rebalancing

Rebalancing portofolio sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu:

1. Rebalancing Berdasarkan Profil Risiko

Mungkin kamu sudah paham ketika baru mulai melakukan investasi, maka akan terbagi ke dalam beberapa jenis profil investor, seperti konservatif, moderat, atau agresif. Penentuan profil risiko ini berdasarkan pada pengetahuan dan cara kamu melakukan investasi.

Nantinya setiap profil risiko ini tentu akan memiliki porsi sendiri untuk tiap instrumen investasi. Misalkan, mereka yang bertipe agresif akan lebih banyak instrumen saham pada portofolionya. Lalu mereka yang konservatif akan lebih banyak instrumen pasar uang di dalam portofolionya.

Rebalancing berdasarkan hal ini, membuat penyesuaian akan dikembalikan berdasarkan porsi awal ketika mereka baru mulai berinvestasi. Apa saja instrumen yang mereka punya dan berapa pembagiannya.

Misal, jika kamu investor agresif namun porsi instrumen pasar uang lebih banyak dari saham, maka sebagian aset pasar uang kamu akan dijual untuk membeli aset saham dan mengembalikan porsi pada portofolio kamu.

2. Rebalancing Diversifikasi

Ini biasa kamu temukan ketika kamu melakukan investasi pada instrumen saham. Singkatnya, diversifikasi adalah menyebar total aset yang kamu punya pada berbagai saham. Atau kamu tidak hanya memiliki satu saham saja untuk semua portofolio kamu.

Nilai saham akan naik dan turun. Dengan melakukan diversifikasi, nilai saham kamu yang sedang turun bisa ditambal dengan nilai saham yang sedang naik. Salah satu fungsinya adalah untuk mencegah kerugian terlalu dalam.

Contohnya, ketika baru mulai bermain saham, komposisi saham kamu adalah BBCA 50%, BBRI 25%, dan BBNI 25%. Seiring berjalannya waktu, maka komposisi aset yang kamu punya menjadi BBCA 40 %, BBRI 35 %, dan BBNI 25 %.

Ketika ini terjadi, maka kamu bisa menjual sebagian aset BBNI kamu untuk kembali membeli aset BBCA. Fungsinya adalah menyesuaikan kembali portofolio aset yang kamu punya.

Cara Melakukan Rebalancing Portofolio

Sebagai salah satu strategi dari melakukan investasi, maka rebalancing portofolio ini juga memiliki beberapa hal yang perlu kamu perhatikan ketika akan melakukannya. Adapun cara untuk melakukan rebalancing portofolio adalah sebagai berikut.

1. Buat Catatan

Ini merupakan langkah pertama yang perlu kamu lakukan untuk melakukan rebalancing portofolio. Pada saat kamu pertama kali membeli aset, maka buatlah catatan tentang semua biaya yang kamu perlukan. Selain itu, catat juga komposisi awal dari portofolio yang kamu punya. Nantinya catatan ini akan menjadi patokan dan pembanding nilai aset yang kamu punya.

2. Lakukan Evaluasi Nilai Aset

Hal selanjutnya yang kamu perlukan ketika akan melakukan rebalancing portofolio adalah melakukan evaluasi pada nilai aset, maksudnya, dalam rentang waktu tertentu maka lihatlah semua aset yang kamu punya. Lalu bagi setiap aset yang kamu punya dengan total nilai aset pada portofolio kamu saat itu. Bandingkan dengan bobot awal untuk mengetahui apakah terjadi perubahan atau tidak.

3. Penyesuaian Komposisi

Hal selanjutnya yang bisa kamu lakukan adalah melakukan penyesuaian komposisi atau rebalancing aset. Dalam hal ini, jika bobot setiap aset yang kamu punya sudah melewati batas toleransi maka kamu bisa melakukan rebalancing aset ini.

Contoh sederhana dari melakukan rebalancing portofolio adalah seperti ini:

Pada saat awal melakukan investasi, komposisi aset yang kamu punya 50 persen saham, 20 persen pasar uang, 30 persen obligasi. Seiring berjalannya waktu, ketika nilai saham sedang naik maka komposisi aset kamu menjadi 65 persen saham, 15 persen pasar uang, dan 20 persen obligasi.

Maka, jika kamu akan melakukan rebalancing portofolio, yang perlu kamu lakukan adalah menjual sebagian aset saham yang kamu. Dan keuntungannya kamu gunakan untuk membeli aset pasar uang dan obligasi, untuk membuat komposisi aset yang kamu punya sesuai dengan komposisi awal.

Januar Iskandar, S.E.

Recent Posts

4 Emiten Batu Bara dengan Kapitalisasi Terbesar

Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang dipatok oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…

1 year ago

6 Perbedaan IMF dan Bank Dunia

International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia sekilas terlihat sama karena keduanya adalah lembaga keuangan…

1 year ago

5 Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) Bagi Perusahaan

Kegiatan suatu perusahaan tentu akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi dampak tersebut, perusahaan…

1 year ago

5 Emiten Properti dan Real Estate untuk Investasi Jangka Panjang

Investasi properti dan real estate merupakan salah satu investasi yang menarik karena menawarkan return yang…

1 year ago

Big Mac Index – Pengertian, Penerimaan dan Batasannya

Pengertian Big Mac Index Pernahkah Anda membayangkan perbandingan antara dua mata uang asing? Seperti antara…

1 year ago

4 Cara Mengecek Tanah Bebas Masalah

Investasi tanah masih menjadi idaman banyak orang mengingat besarnya keuntungan yang ditawarkan. Terkadang hal ini…

1 year ago