Investasi

Apa itu Taper Tantrum? Ini Penyebab dan Dampaknya

Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani menyatakan kekhawatirannya terhadap risiko taper tantrum yang menurutnya masih mengancam ekonomi Indonesia saat ini. Risiko yang sama pernah mengenai pasar modal dan ekonomi Indonesia secara keseluruhan pada tahun 2013.

Definisi dan Sejarah Taper Tantrum

Taper tantrum adalah salah satu bukti keterkaitan pasar modal Indonesia dengan ekonomi negara-negara lainnya di dunia terutama Amerika Serikat. Taper tantrum merujuk pada istilah yang digunakan oleh media massa AS untuk menggambarkan kenaikan imbal hasil surat berharga Amerika Serikat pada tahun 2013.

Kenaikan imbal hasil surat berharga ini diakibatkan oleh The Fed (Bank Sentral Amerika Serikat) yang mengumumkan akan secara perlahan-lahan menghapus kebijakan pelonggaran ekonomi (quantitative easing).  Kebijakan quantitative easing kala itu dilakukan untuk ‘mengobati’ ekonomi Amerika Serikat yang sempat ambruk akibat krisis keuangan tahun 2008.

The Fed yang saat itu adalah salah satu pembeli surat berharga terbesar di dunia perlahan-lahan mengurangi jumlah surat berharga yang mereka beli. Tindakan the Fed ini memicu penurunan harga surat berharga Amerika Serikat.

Investor asing yang percaya bahwasanya ekonomi Amerika Serikat pasca krisis sudah membaik akhirnya memutuskan untuk menjual aset mereka di negara-negara berkembang termasuk Indonesia dan menukarnya dengan surat berharga AS.

Katadata.com mencatat bahwasanya hal ini mengakibatkan kurs rupiah anjlok hingga 26% sepanjang tahun 2013. Hal inilah yang dikhawatirkan oleh Menteri Keuangan RI Sri Mulyani apabila mengingat bahwasanya The Fed dan beberapa ahli menilai bahwasanya ekonomi AS mulai pulih pasca pandemi Covid-19.

Taper Tantrum dan Covid-19

Sama seperti negara lainnya di dunia, ekonomi Amerika Serikat juga terpukul oleh pandemi Covid-19. Terlebih negeri adidaya tersebut sebelumnya juga mengalami perang dagang dengan Cina dan menjalankan pemilihan presiden yang tentunya akan sangat mempengaruhi kebijakan ekonomi negeri tersebut ke depannya.

Terpilihnya Biden sebagai Presiden baru negeri tersebut, dan beberapa kebijakan ekonomi yang diterbitkan Biden membuat masyarakat di dunia termasuk The Fed dan beberapa ahli ekonomi mempercayai bahwa saat ini ekonomi Amerika Serikat sedang mengalami pemulihan.

Akibatnya, The Fed berencana untuk mengetatkan kebijakan ekonomi mereka dengan menarik kembali pembelian obligasi bulanan mereka yang sebesar 120 miliar USD. Sebagaimana dijelaskan pada bagian definisi di atas, kemungkinan besar hal ini akan membuat harga surat berharga negeri Paman Sam tersebut turun dan menarik investor-investor yang sebelumnya berinvestasi di negara berkembang untuk membeli surat berharga tersebut (Treasury Bonds).

Data dari Institute of International Finance menyebutkan bahwa, hingga Juni 2021, isu ini telah mengakibatkan selisih antara jumlah saham dan obligasi yang dibeli dan dijual oleh investor asing meningkat sebanyak 500 juta USD. Artinya, dibandingkan dengan jumlah aset yang mereka beli, mereka hingga Juni 2021 cenderung lebih banyak menjual asetnya.

Jumlah ini meningkat hingga 10,58 miliar USD apabila penghitungan tersebut di atas tidak memasukkan Cina sebagai negara berkembang. Artinya, jumlah aset yang dijual oleh investor asing di negara-negara selain Cina masih jauh lebih banyak dari yang diperkirakan sebelumnya.

Dampak Taper Tantrum Terhadap Indonesia

Lantas, apakah yang akan terjadi di Indonesia apabila taper tantrum benar-benar terjadi? Berikut ini beberapa hal yang kemungkinan terjadi apabila taper tantrum part 2 memang ada:

1. Dollar Menguat dan Rupiah Melemah

Ketika banyak investor asing yang menjual asetnya di Indonesia dan membeli aset di AS, tentu mereka akan menggunakan dollar sehingga permintaan dollar meningkat. Permintaan dollar yang meningkat akan memperkuat nilai tukar dollar terhadap mata uang manapun di dunia, termasuk Rupiah.

2. Harga Barang Impor Melonjak

Nilai Dollar yang menguat akan membuat importir kesusahan untuk mengimpor barang sebab harga barang impor terasa seolah olah naik. Tidak hanya barang impor, biasanya penguatan Dollar juga diiringi dengan peningkatan harga emas batangan.

3. Suku Bunga Meningkat

Apabila menilik kebijakan pengurangan quantitative easing pada tahun 2013 lalu, the Fed juga secara perlahan lahan akan meningkatkan suku bunga acuan di negeri Paman Sam tersebut.

Peningkatan suku bunga ini memaksa bank-bank sentral negara-negara di seluruh dunia termasuk Bank Indonesia untuk meningkatkan suku bunga acuannya juga.

Mungkin bagi pelaku pasar modal hal ini tidak akan berdampak terlalu banyak dan bahkan bisa jadi akan menguntungkan. Namun, hal ini tentu merugikan bagi para nasabah yang meminjam di bank untuk keperluan apapun termasuk KPR dan KPA sebab jumlah uang yang harus mereka bayarkan meningkat.

4. IHSG dan Pasar Modal

Beberapa ahli, termasuk Investment Specialist dari Sucorinvest Asset Management memperkirakan bahwasanya apabila taper tantrum part 2 benar-benar terjadi di Indonesia, dampaknya tidak akan signifikan sebagaimana 8 tahun silam. Hal ini karena jumlah investor asing di Indonesia lebih rendah daripada 8 tahun lalu.

Namun demikian, untuk berjaga jaga dari kemungkinan terburuk, Bank Indonesia beserta Kementerian Keuangan terus memberlakukan kebijakan makroprudensial, suku bunga acuan dan inflasi yang mendukung pemulihan ekonomi.

Chandra Nathalie, S.E

Recent Posts

4 Emiten Batu Bara dengan Kapitalisasi Terbesar

Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang dipatok oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…

1 year ago

6 Perbedaan IMF dan Bank Dunia

International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia sekilas terlihat sama karena keduanya adalah lembaga keuangan…

1 year ago

5 Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) Bagi Perusahaan

Kegiatan suatu perusahaan tentu akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi dampak tersebut, perusahaan…

1 year ago

5 Emiten Properti dan Real Estate untuk Investasi Jangka Panjang

Investasi properti dan real estate merupakan salah satu investasi yang menarik karena menawarkan return yang…

1 year ago

Big Mac Index – Pengertian, Penerimaan dan Batasannya

Pengertian Big Mac Index Pernahkah Anda membayangkan perbandingan antara dua mata uang asing? Seperti antara…

1 year ago

4 Cara Mengecek Tanah Bebas Masalah

Investasi tanah masih menjadi idaman banyak orang mengingat besarnya keuntungan yang ditawarkan. Terkadang hal ini…

1 year ago