Investasi

Perbedaan Imbal Hasil dan Risiko

Imbal hasil dan risiko adalah dua istilah yang sering di dengung-dengungkan dalam investasi ataupun instrumen keuangan lainnya. Penulis yakin bahwasanya banyak masyarakat Indonesia yang memahami arti harfiah dari dua istilah ini.

Meskipun tampaknya kedua istilah tersebut bermakna kebalikan, namun pada kenyataannya return atau imbal hasil memiliki keterkaitan dengan risiko. Sebagai seorang investor, penting bagi Anda untuk memahami perbedaan kedua istilah ini sehingga Anda dapat memilih instrumen keuangan dalam investasi dengan kualitas terbaik.

Perbedaan Makna dan Asal Penghitungan

Imbal hasil atau return adalah tingkat keuntungan yang ingin diperoleh oleh seorang investor, sebaliknya risiko adalah tingkat kerugian yang ingin dihindari oleh investor tersebut.

Di sisi lain, risiko juga dapat diartikan sebagai selisih antara return yang diharapkan dengan return yang didapatkan. Artinya, semakin besar selisih tersebut maka, semakin tinggi risiko investasi di perusahaan tersebut.

Semakin tidak pasti kondisi ekonomi suatu negara atau perusahaan, maka semakin tinggi pula tingkat risiko perusahaan tersebut. Contoh, perusahaan yang mengharuskan kerja fisik dan tambang umumnya memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi daripada perusahaan yang bergerak di bidang lain.

Return diperoleh dari hasil kinerja perusahaan atau pemerintah yang dikembalikan untuk investor tersebut sedangkan risiko merupakan hasil pengukuran dari tingkat ketidakpastian.

High Risk High Return

Dalam dunia investasi, terdapat satu idiom populer yaitu high risk high return. Arti idiom ini adalah semakin tinggi risiko investasi pada sebuah instrumen efek, maka semakin tinggi pula tingkat return yang ditawarkan oleh efek tersebut.

Hal ini disebabkan emiten baik itu perusahaan atau pemerintah ingin mengganti “tingkat risiko yang tinggi atas proyek yang mereka kerjakan” dengan “tingkat imbal hasil yang tinggi pula” agar  investor tetap tertarik untuk berinvestasi di efek tersebut.

Oleh karena itu, Anda tidak perlu heran apabila tingkat imbal hasil yang ditawarkan oleh instrumen saham lebih tinggi daripada reksa dana, sebab risiko investasi saham juga lebih tinggi daripada reksa dana.

Jadi, apabila ada pihak yang menawarkan tingkat imbal hasil yang tinggi dengan risiko investasi yang rendah, ada baiknya Anda meneliti kembali efek tersebut supaya Anda terhindar dari investasi bodong. Ciri-ciri investasi bodong lainnya adalah tidak terdaftar dalam Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Imbal Hasil dan Risiko dalam Tabungan

Masyarakat umum seringkali salah memahami bahwa menabung di bank tidak memiliki risiko. Padahal, sama halnya dengan investasi di pasar modal ataupun pasar uang, menabung di bank juga memiliki risiko di samping imbal hasil tabungan. Risiko dan imbal hasil tabungan bank ini tercermin dalam suku bunga yang ditawarkan oleh bank tersebut.

Salah satu risiko yang harus diperhitungkan saat menabung di bank adalah risiko default (default risk) atau risiko gagal bayar. Risiko ini terjadi apabila bank tempat Anda menabung tidak dapat mengeluarkan uang kas lagi akibat kehabisan dana cadangan internal. Hal ini berakibat Anda tidak bisa menarik tabungan Anda di bank.

Kejadian ini pernah terjadi saat krisis moneter tahun 1998, dimana pada saat itu terjadi penutupan sejumlah bank oleh pemerintah. Penutupan ini berakibat pada penarikan dana secara massal oleh nasabah bank-bank lain yang dikhawatirkan juga akan segera ditutup.

Saat ini, Indonesia sudah memiliki Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang menjamin pengembalian dana simpanan Anda apabila bank tempat Anda menabung mengalami kebangkrutan. Namun, perlu Anda pahami bahwasanya LPS hanya bisa mengganti dana simpanan Anda dalam jumlah tertentu.

Selain risiko default, Anda juga harus membandingkan tingkat suku bunga tabungan bank dengan inflasi. Sebab, salah satu risiko menabung di bank adalah daya beli uang yang Anda simpan di bank semakin menurun akibat adanya inflasi.

Secara teori, suku bunga atau return nominal yang ditawarkan oleh bank harusnya merupakan hasil penambahan dari suku bunga riil dan inflasi. Namun, tidak jarang tingkat suku bunga yang diberikan oleh bank lebih rendah dari inflasi. Belum lagi, tabungan Anda juga harus dikurangi pajak penghasilan dan biaya admin.

Menghitung Tingkat Risiko dan Imbal Hasil yang Diharapkan

Sebagai seorang investor, ada baiknya Anda melakukan analisis terhadap suatu efek terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membeli efek tersebut. Selain analisis fundamental dan analisis teknikal, Anda juga harus mempertimbangkan preferensi investasi Anda sendiri. Preferensi ini termasuk tingkat imbal hasil yang Anda inginkan dari suatu investasi dan tingkat risiko yang bisa Anda toleransi.

Hal ini penting supaya Anda dapat menentukan apakah saham suatu perusahaan lebih baik daripada saham perusahaan lain atau sebaliknya. Dengan mengetahui tingkat toleransi risiko, Anda juga bisa menentukan kapan Anda harus menjual saham Anda apabila harga saham tersebut terus menerus mengalami penurunan dan kecil kemungkinan untuk naik lagi.

Risiko dan imbal hasil (return) adalah konsep penting dalam dunia keuangan, entah itu investasi atau sekadar tabungan dan kredit. Memahami dua istilah ini tidak hanya dapat membantu Anda mendapatkan produk investasi terbaik, tetapi juga dapat membantu Anda mendapatkan kredit perbankan dengan lebih mudah dan murah.

Chandra Nathalie, S.E

Recent Posts

4 Emiten Batu Bara dengan Kapitalisasi Terbesar

Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang dipatok oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…

1 year ago

6 Perbedaan IMF dan Bank Dunia

International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia sekilas terlihat sama karena keduanya adalah lembaga keuangan…

1 year ago

5 Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) Bagi Perusahaan

Kegiatan suatu perusahaan tentu akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi dampak tersebut, perusahaan…

1 year ago

5 Emiten Properti dan Real Estate untuk Investasi Jangka Panjang

Investasi properti dan real estate merupakan salah satu investasi yang menarik karena menawarkan return yang…

1 year ago

Big Mac Index – Pengertian, Penerimaan dan Batasannya

Pengertian Big Mac Index Pernahkah Anda membayangkan perbandingan antara dua mata uang asing? Seperti antara…

1 year ago

4 Cara Mengecek Tanah Bebas Masalah

Investasi tanah masih menjadi idaman banyak orang mengingat besarnya keuntungan yang ditawarkan. Terkadang hal ini…

1 year ago